Banjar Tegal, Sebagai bentuk ASN hadir pada masa pandemi, sebanyak 31 ton lebih beras kembali disalurkan kepada masyarakat lewat camat sembilan kecamatan di Buleleng.
Penyaluran beras untuk masyarakat yang masuk kedalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) non program ini, telah dua kali dilakukan. Pertama dari usaha menyisihkan gaji para ASN menghasilkan ribuan paket yang sama dengan 8.5 ton beras dan sudah disalurkan menyasar kuli serabutan, supir bemo, tukang parkir dan lain sebagainya. Kedua, dari usaha yang sama dikumpulkan lagi sebanyak 31 ton beras. Sehingga beras dari ASN dapat terkumpul hampir 40 ton beras. Puluhan ton beras itu akan disalurkan dalam waktu dua hari ke masing-masing kecamatan untuk disalurkan lagi kepada desa sesuai dengan jumlah data yang diserahkan. Secara simbolis kegiatan penyaluran digelar di Loby Atiti Wisma Kantor Bupati Buleleng Rabu 04 Agustus 2021 kepada empat kecamatan.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai penyerahan simbolis mengungkapkan PPKM menjadi pilihan berat yang harus diambil untuk mengurangi penularan virus. Namun penyebaran masih sangat masif dan cepat. Kebanyakan dari kasus baru merupakan klaster keluarga sehingga interaksi harus dikurangi. Untuk membantu masyarakat terdampak pandemi yang harus menjalani PPKM, pihaknya menyalurkan beras hasil sumbangan para ASN. “Sekarang kita kasi dan kedepan kan belum tentu, nanti dari provinsi kan ada lagi,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng I Putu Kariaman Putra menjelaskan jumlah beras yang disalurkan kepada masing-masing desa berbeda, sesuai dengan data masyarakat yang terdaftar dalam DTKS namun sama sekali tidak menerima bantuan reguler, entah itu BPNT, PKH, atau BST. “Jadi beda ini kalau selama ini kan DTKS yang dapat bantuan sementara masih banyak yang belum mendapatkan bantuan,”ungkapnya.
Untuk diketahui, sebanyak 3.372 KPM yang terdaftar dalam DTKS namun belum mendapatkan bantuan juga akan diusulkan untuk mendapatkan BST melalui dana Belanja Tak Terduga (BTT) Kabupaten Buleleng untuk dua bulan. Dinas Sosial juga sudah membuat kajian bantuan beras yang tersisa agar disalurkan ke desa-desa yang sama sekali belum mendapatkan bantuan reguler.(ags/dpa)