Denpasar,Kasubdit I Intelkam Polda Bali AKBP. I Wayan Sumara menegaskan bahwa jajaran Polda Bali telah memetakan potensi kerawanan yang mungkin terjadi pada Pilkada mendatang. Kerawanan itu diantaranya masih adanya hoak, berita yang tidak seimbang yang berimbas pada situasi kamtibmas,intimidasi serta benturan antar pendukung. Papaparan itu disampaikan Semara saat membuka sosialisasi sinergitas Polda Bali dengan jajaran media penyiaran televisi,radio,media cetak dan online pasca pemilu dan menjelang pilkada dalam rangka harkamtibmas di Puri Nusa Indah Denpasar.”Kami selalu bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat baik itu penyelenggara pemilu, peserta pemilu maupun pengamat pemilu, dan ini berdampak positif pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg. Saya acungi jempol pada lembaga penyiaran dibidang keamanan, berita-beirta yang menyejukkan masyarakat itu sisi positif,” ungkapnya. Hasil deteksi awal sampai saat ini belum ada konflik kepentingan yang menimbulkan gangguan kwalitas keamanan yang menonjol.
Ditempat yang sama Ketua KPUD Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menegaskan ada beberapa target yang akan dicapai pada pilkada mendatang diantaranya meningkatkan partisipasi pemilih dan menjadikan bali nol kasus ke MK. “Terakhir pilkada 2020 hanya 65 persen tanpa buleleng, gianyar dan klungkung. Karena itu saya targetkan tidak tinggi-tinggi cukup 75 persen saja mengingat masih banyak warga yang tidak tinggal di Bali tapi masih ber KTP Bali,” terangnya
Sementara itu ketua KPID Bali Gede Agus Astapa menegaskan medua penyiaran punya tanggungjawab dan peran besar untuk mensukseskan Pemilukada mendatang dengan tetap berpegang pada pedoman perilaku penyiaran, standar program siaran atau P3SPS. “Bagaimana mengindari hoaks , inilah menjadi tanggungjawab lembaga penyiaran, target lainnya bagaimana pemilu berjalan dengan aman dan damai serta tugas kita mensosialisasikan tahapan pemilukada,”bebernya.(Tut)