Buleleng, Turunnya permintaan buah naga di Buleleng membuat pedagang buah naga asal Banyuwangi harus bertahan dengan kondisi yang ada.
Anjloknya harga buah naga di Banyuwangi diakibatkan karena panen raya. Petani tak bisa menjual buah naga, karena harga dipasaran terlalu murah. Mengatasi hal tersebut, sejumlah pedagang buah naga menjajakan buah naga di Kabupaten Buleleng, Bali.
Ari Setiawan salah seorang penjual buah naga bermotor asal Banyuwangi mengatakan, tiap tahunnya ia rutin memasarkan produk pertanian seperti buah naga dan jambu Kristal di Bali khususnya Buleleng. Meski diakui saat ini penjualan tak seramai sebelum pandemi, namun dirinya tetap bertahan untuk memasarkan produknya. Diakuinya, permintaan buah naga saat ini menurun hingga 40 persen. “Agak sepi sekarang tidak seperti sebelum pandemi, kira kira turun sekitar 40 persen,”ujarnya.
Sementara disinggung terkait jelang hari raya Galungan bagi umat Hindu, dirinya mengaku belum berencana menambah stok buah naga untuk dijual. Hal itu melihat kondisi permintaan masyarakat di Kota Singaraja. “Liat dulu nanti gimana, kalau di Banyuwangi harganya sangat murah kan juga disana pusatnya saingannya banyak juga,”ungkapnya.(dpa)