Kaliuntu, Bertahan ditengah pandemi, bisnis Bimbingan Belajar, Bimbel Smart Matika Collage, SMC Singaraja mulai menggeliat.
Dampak pandemi Covid-19 yang terjadi telah menyisihkan kelas bimbingan belajar atau bimbel. Ruang-ruang kelasnya nyaris sunyi karena jumlah siswa berkurang drastis. Meski pandemi tak kunjung usai, bimbingan belajar, bimbel Smart Matika Collage, SMC Singaraja tak patah arang melakukan berbagai daya dan upaya agar bimbingan tetap berjalan seperti melakukan pembelajaran lewat daring. Semenjak diberlakukannya pembelajaran tatap muka terbatas, kini salah satu bimbel di Singaraja sudah mulai menggeliat.
Ditemui di Bimbel SMC di jalan Dewi Sartika Utara no 58 Singaraja, Pemilik Bimbel SMC Azria (32) mengatakan, semenjak diberlakukannya PTMT di Buleleng, antusias siswa siswi untuk mengikuti bimbingan belajar sudah mulai meningkat. “Alhamdulilah untuk SMC sendiri kita bisa bertahan selama pandemi, meskipun sistem belajar offline dan online. Level ppkm 2 kemarin kekhawatiran orangtua sudah menurun dan antusias anak lebih tinggi untuk mengikut bimbel ,perubahan ekomoni masyarakat sudah mulai bergerak jadi adalah kemampuan orangtua untuk mengikutkan anaknya les,”ujarnya.
Lanjut Azria, walaupun omset setahun belakangan sempat menurun hingga 50 persen, ia tetap optimis bisa bertahan disituasi seperti ini. “Dampaknya dikita omsetnya sih menurun sampai 50 persen tapi bersyukur masih bisa membiayai operasional kami, dari guru, tempat, tenaga administrasi,”pungkasnya.
Wanita pembisnis ini berharap, dengan meladainya kasus covid-19 di Buleleng, sekolah tatap muka bisa dibuka sepenuhnya dan vaksinasi harus tetap digencarkan. “Saya berharap masyarakat yang belum melakukan vaksin bisa melakukan vaksin karena ini adalah akan menjadi kesuksesan kita bersama dengan ini penularan bisa menjadi 0 persen, dan untuk sekolah tatap muka bisa dilaksanakan kalau bisa dibuka sepenuhnya setiap hari walaupun memakai sift pagi dan siang,”imbuhnya.
Bimbel SMC juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, dan siswa siswi yang mengikuti bimbingan belajar jumlahnya sudah dibatasi sesuai dengan SOP yang ada.(dpa)