Paket Agung, Pelatihan nyurat lontar yang digelar UPTD Gedong Kirtya obati rindu siswa terhadap minatnya tentang sastra bali.
Walaupun dilaksanakan terbatas, pembelajaran tatap muka tetap disyukuri sebagian besar orang. Bagi siswa tatap muka sangat dinanti sebab dapat bertemu dengan teman-teman dan pembelajaran lebih mudah dimengerti. Menyambut hal itu, UPTD Gedong Kirtya dalam Program Belajar Bersama di Museum menggelar Pelatihan Nyurat Lontar di Gedung Sasana Budaya. Pada pelatihan hari kedua, peserta berasal dari SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 4 Sukasada.
Salah seorang peserta Gusti Ayu Kadek Sri Purnami dari SMP Negeri 3 Sukasada mengaku setelah sekian lama belajar dirumah, ini pertama kali dirinya kembali mengikuti pelatihan di luar sekolah. Siswa kelas VIII ini juga mengaku bahwa minatnya selama ini pada sastra Bali telah mengantarkannya ikut sejumlah lomba. “Pertama kali mengikuti ini, dan saya tertarik dengan nyurat lontar karena di SD sering ikut lomba,”ujarnya.
Sementara peserta lainnya Putu Dian Apriliani dari SMP Negeri 4 Sukasada tertantang untuk menekuni seni menulis pada daun lontar karena media menulis yang baru pertama kali ia coba gunakan. “Baru pertama kali mengikuti, susah sih pas nyuratnya, pokoknya ada yang susah dan ada yang mudah, saya sih tertarik nyurat lontar lagi agar saya bisa melestarikan budaya Bali,”ungkapnya.(ags/dpa)