
Buleleng, Tumpek wayang, Desa adat buleleng bersama prajuru, melakukan persembahyangan bersama untuk mencari kepatutan dan harmoni di desa adat Buleleng.
Bertepatan dengan rahina Tumpek Wayang, Desa adat Buleleng bersama prajuru, pakis desa adat buleleng, penyuluh bahasa bali, dan 4 sekehe teruna melakukan persembahyangan bersama di Pura yang ada di wewidangan Desa Adat Buleleng dengan tujuan mencari kepatutan dan menambah keharmonian di Desa Adat Buleleng.

Kelian Desa adat Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna. MM mengungkapkan, Persembahyangan ini dilakukan di pura-pura yang ada di wewidangan Desa Adat Buleleng yakni Pura kantor desa adat, Pura Ciwa Sapujaga, Pura Desa, Pura Dalem, Pura Segara, Pura Jagatnatha, dan berakhir di Pura taman Sari. “Kita melakukan kegiatan niskala di pura Pura kantor desa adat, Pura Ciwa Sapujaga, Pura Desa, Pura Dalem, Pura Segara, Pura Jagatnatha, dan berakhir di Pura taman Sari. Prajuru desa adat Buleleng melakukan kegiatan niskala ini tentu saja untuk mencari kedamaian. Lebih-lebih sekarang ini desa adat Buleleng telah selesai menghadapai gugatan di pengadilan negeri singaraja.” Ujarnya.
Jro kelian sutrisna berharap krama desa adat Buleleng dapat mematuhi hukum-hukum yang ada di Desa adat Buleleng. Dirinya mengajak seluruh krama untuk menegakkan dharma.“Semoga dalam kegiatn niskala ini, krama desa adat buleleng mendapatkan keharmonisan.” Ungkapnya.(dnu/dpa)