SMANSA Terapkan Ganjil Genap Pada Tatap Muka

Banjar Jawa, SMA Negeri 1 Singaraja menerapkan sistem ganjil genap pada pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas hari pertama.

Setelah hampir dua tahun lamanya pendidikan di Buleleng menerapkan sistem daring. Pemerintah pusat akhirnya memutuskan untuk pembelajaran tatap muka bisa dilakukan pada satuan pendidikan di wilayah berzona oranye atau yang sedang menjalankan PPKM level 3. Ini menjadi angin segar bagi civitas pendidikan sehingga pembelajaran tatap muka disambut antusias.

Ditemui disela kegiatan pembelajaran, siswa kelas X MIPA 9 Devita Kusumawati mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu teman-teman dan guru disekolah. Namun dirinya merasa agak canggung karena ini kali pertama mereka bertatap muka dalam satu kelas. “Kesannya seneng ketemu sama temen baru tapi kurang akrab, dan pelajarannya pasti lebih masuk,”ujarnya.

Sementara itu Kepala SMA Negeri 1 Singaraja Made Sri Astiti menjelaskan menyambut sistem pembelajaran tatap muka ini pihaknya menyiapkan beberapa tim yaitu tim pembelajaran, tata ruang, dan sosial; tim kesehatan, keberhasilan dan keamanan; serta tim pelatihan dan humas. Selain itu, tim kurikulum juga merumuskan jadwal dan model pembelajaran. “Kita mempersiapkan jadwal dan mode pembelajarannya dan sekarang absen ganjil yang sekolah dan absen genap dirumah mengikuti pelajaran daring, tentunya harapannya pt mini berjalan dengan baik,”ungkapnya.

Lebih lanjut Kasek Sri Astiti mengatakan dari total 1.136 siswa tidak ada sistem shift yang berlaku. Hanya saja jam pelajaran antara daring berlaku 35 menit dan luring hanya 25 menit. Sementara untuk mengurangi kerumunan saat siswa datang dan pulang, pihak sekolah mengatur parkir kendaraan siswa berdasarkan tingkatan kelas. “Untuk kelas 11 dan kelas 12 punya sim silakan, anak kelas 10 diantar dan parkir kita sudah atur,”pungkasnya.

Sementara itu, pada SD Negeri 1 Sukasada PTMT hari pertama dimulai pukul 07.30 WITA. Kepala SD Negeri 1 Sukasada I Putu Widiada menjelaskan Para guru yang bertugas akan mengarahkan siswa yang datang untuk masuk ke kelas. Penerapan protokol kesehatan ini juga didukung dengan kode QR peduli lindungi untuk dipindai guru dan pengunjung sekolah. “Itu akan ditetapkan dan tidak boleh dirubah besok datang dia disana kalau berubah ubah takutnya berantakan dan hari senin kita atur semuanya sehari dua sift,”imbuhnya.

Dari pantauan reporter Radio Nuansa Giri, juga terlihat kesibukan guru TK untuk kembali melatih dan mengajar anak didik pada pembelajaran tatap muka hari pertama di TK Pembina Sukasada.(ags/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *