Catuspata, Diceritakan bahwa cuaca di negeri belang-belang kian hari makin tidak menentu. Terkadang panas mentari tiba-tiba diganti guyuran hujan yang sangat deras. Cuaca ekstri ini menjadikan rakyat negeri ketar-ketir, apalagi mereka yang tinggal di pinggiran sungai atau pesisir. Bulan berakhira ber sering mengancam kenyamanan mereka. Pasalnya bencana sempat melanda negeri sering terjadi pada malam hari. Nah memasuki awal tahun hingga bulan ketiga kondisi ancaman bencana masih menghantui. Petir menggelegar, ombak bergemuruh, hujan lebat sepanjang hari tak berhenti masih menjadi pemandangan setiap saat.
Akibat hempasang gelombang pasang belum lama ini beberapa kuburan menganga di bagian timur negeri. Alhasil suhuyasa yang mendapat tugas khusus menggawangi wilayah timur langsung turun ke lapangan dan mengajak rakyat negeri bergotong royong mengubur mayat yang sempat mengambang. Para nelayan di wilayah barat, timur dan pusat negeri mulai was-was. Gelombang pasang mulai mengancam, walau belum serius. Tak ayal mereka yang sadar mulai berkemas dan memilih pindah ke rumah asal mereka di daratan bukan di pesisir lagi. .
Kini kita beralih ke istana kerajaan
Jelang akhir tahun raja negeri tiba-tiba menggelar motorisasi. Si Giri berkabar motorisasi dimaksudkan untuk mempercepat laju roda pembangunan. Maklum saja sejak dua tahun terakhir pembangunan tergolong mandeg gara-gara si kopid. Karena dianggap memiliki keahlian tertentu seorang punggawa kini resmi dijadikan sebagai staf ahli. Sementara abdi kerajaan lainnya masih bingung apa yang menjadi parameter kinerja mereka. Katanya sih akan ada petunjuk teknis sebagai parameter kerja, tapi kapan? Saat itu beberapa abdi dalem kerajaan sedang ngobrol tentang kebijakan raja negeri.
Lalu di sudut kerajaan terlihat banyak pedagang berkumpul pada alun-alun negeri. Mereka dibooking oleh seorang petinggi untuk melayani. Tak salah jika banyak jenis warung makanan buka dadakan. Rakyatpun menikmati dengan gratis makanan dimaksud. Lalu mengapa mereka menggelar warung gratis? Mendengar pertanyaan itu seorang petinggi menunjuk dagang tipat dan dagang cendol. Lalu sambil ngeluyur ia berkata tipat kampus campur cendol, artinya artinya, Kalau Ada Ide bagus harus gasspoll.
Tim Pemberitaan Dewata Roudup. (tut/dpa)