Senandung Giri : Penerangan Jalan Antara Efisiensi dan Eksekusi

Catus Pata, Penerangan Jalan Umum disingkat PJU belakangan ini menjadi bahan sorotan masyarakat. Betapa tidak masyarakat telah memenuhi kewajibannya dengan membayar retribusi, namun di lapangan penerangan jalan umum masih byar pet dan pet byar he he he.  Sesungguhnya dari sisi pelayanan sih sudah maksimal. Buktinya saat petugas ditelpon mereka tanpa ba bi bu langsung meluncur ke lapangan untuk melayani keluhan masyarakat.

Maklum saja jumlah PJU di kabupaten Buleleng mencapai  enam belas  ribu lebih. Benarkah sebanyak itu? Lalu muncul pertanyaan, apakah semua Penerangan tersebut telah dimeterisasi? Soal yang satu ini Si Giri bersenandung belum semuanya dimeterisasi. Yang sudah dimeterisasi sebanyak sembilan ribu, sedangkan yang belum dimeterisasi sebanyak enam ribu lebih. Total pembayaran perbulan mencapai rata-rata  satu setengah miliar rupiah.

Dibutuhkan langkah dan upaya untuk melakukan efisiensi. Caranya, caranya? Ya tingkatkan jumlah penerangan yang dimeterisasi? Caranya, caranya? Lho kok nanya caranya sih? Gampang sekali….. Kucurkan modal untuk membeli kwh meter lalu dipasang pada zona-zona tertentu, gitu saja kok repot. Kalau kwh meter sudah terpasang diyakini dana yang dibayarkan setiap bulan akan realistis, tidak lagi kira-kira apalagi dipukul rata ya nggak ya nggak? Kini tinggal niat untuk mengeksekusi, bukan sebatas teori efisiensi. Orang bali punya istilah mancing penyu aji penyon bro. Bukankah selama ini melakukan pemangkasan sana-sini untuk modal efisiensi? Beli kwh meter, pasang itu barang clear itu perbincangan he…he…he….

Tim Pemberitaan Dewata Roundup. (tut)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *