Catuspata, Dikisahkan bahwa kondisi alam negeri belang- belang kian hari makin tak menentu. Hujan tiba- tiba turun saat matahari sedang terik. Mekelieb cepok langsung hujan deras. Bahkan dua rakyat negeri menjadi korban derasnya arus sungai. Upaya pencarian terus dilalukan namun belum ditemukan. Mudah mudahan upaya pencarian lanjutan akan dapat menemukan kedua rakyat negeri. Disatu sisi ruas jalan di negeri belang- belang banyak mengelupas. Disereret mengelupas, sereret lagi, lagi mengelupas. Rakyatpun sempat mengeluh, sing ade cara lain agar jalan nggak berlubang, biarkan lubang- lubang saja yang berjalan. Mungkin keluhan ini terdengar hingga ke telinga mantripu hingga akhirnya sang mantri sengitan dan membeton jalan dimaksud. Ehhh makin dialiri air kok makin kuat. Rakyat negeripun memuji upaya mantri ini. Mereka bergumam masak kalahang barang bangke he he he.
Sementara terlihat sekeha bonjor mulai bergotong royong, maklum saja walau berada pada nol kilometer dari pusat kerajaan namun aliran air minum masih kecrat kecrit, apakah karena sudah veteran? Masa sih dari tahun ke tahun rakyat harus melapor gegara air kecrat kecrit? Katanya pelayanan prima. Saat ada berita keluhan sehari bisa tiap jam petugas mendatangi rakyat negeri, tapi saat nggak ada berita eh kok malah nggak dtitjdaklanjuti. Tak salah jika rakyat menggerutu, mare mendep kadene kolok gen je oo he he he. Diseberang jalan aktifitas sekehe semal terlihat beramal.
Disatu sisi pohon tumbang juga menimpa kuda tunggangan yang sedang melintas, bersyukur tidak ada korban jiwa.
Fenomena lainnya yang kini makin banyak dialami rakyat negeri adalah banyak rakyat negeri yang mulai mumpuni malah makin tak berarti. Lho kok? Dulu saat nggak punya uang mereka pingin makan sate kuambing, sate penyon dan lain sebagainya. Kini saat mereka punya segepok uang ehh malah nggak boleh makan sate kuambing, sate penyon dan lain sebagainya. Makanpun hanya dalam takaran tertentu he he he. Tak sedikit rakyat negeri akhirnya berprinsip 3 A Ape Ade Ampet he he he.
Yang terbaru adalah mulai sayup- sayup terdengar penolakan pembangunan sarang si burung besi Weleh Weleh Weleh….emangnya maunya apa sih? Karena nggak kebagian kue? Entahlah , yang jelas si giri bersenandung ada titipan dari si dia, dia yang biasa negul kucit kini justru ditegul sama kucit he he he.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup. (tut/dpa)