Senandung Giri : Ketika Ayam Jago Berseliweran di Negeri Belang-Belang

Catus Pata, Dikisahkan negeri belang-belang kian hari semakin sumringah. Transaksi pada pasar-pasar tradisional  mulai ramai. Banyak juga tamiu berdatangan ke negeri belang-belang. Potensi yang dimiliki negeri dengan sifat masyarakatnya yang egaliter mulai dikenal oleh tamu mancanegara. Bahkan banyak tempat wisata di negeri belang-belang dikunjungi pelancong mancanegara. Mereka tertarik akan keramahtamahan rakyat negeri. Senyum gitu lho…Sedikit sedikit senyum, sedikit sedikit senyum , walau senyumnya Cuma sedikit-sedikit he he he.

Belakangan ini rakyat di desa Nuraini main trepti, mereka sudah terbiasa hidup dengan hati nurani walau jarang mendapat perhatian raja negeri. Rakyat yang masih mengandalkan hati nurani hanya bekerja, bekerja dan bekerja. Soal hasil mereka menyerahkannya kepada Sanghyang Widhi. Mereka sangat yakin bahwa rejeki sudah ada yang mengatur. Lalu bagaimana dengan kehidupan rakyat di RT Beringin? Mereka rakyat RT beringin semakin berseri mengingat belakangan mereka mendapat angin. Si Giri bersenandung pimpinan punggawa mereka dipusat kerajaan sudah berkolaborasi. Alhasil mereka kini semakin kuat. Kita tinggalkan rakyat di RT beringin dan melihat dari dekat kehidupan rakyat Pade Dadi Ingetang. Rakyat di desa ini mulai bimbang, Lho kok? Ya para punggawa mereka jarang dirumah. Lho kemana mereka? Sesuai titah  ratu negeri para punggawa di daerah  diminta menyapa rakyat door to door he he he. Lalu bagaimana dengan rakyat di desa Pade nau Selalu disingkat PNS? Nah begini ceritanya.

Rakyat di desa Pade Nau Selalu yang sudah rutin bekerja kini mulai gelisah. Kenapa? Sejak mendapat Tunjangan yang berlipat-pipat, sebagian kecil dari mereka merubah gaya hidup. Disadari memang bahwa biaya hidup di desa Pada Nau Selalu cukup murah, hanya biaya gaya hidup yang kian hari semakin mahal, ya nggak ya nggak? ada pemandangan baru di desa Pade Nau Selalu, pada setiap rumah rakyatnya tersaji sebuah daun berisikan sekepal nasi berwarna abu-abu. Sementara dari kejauhan di areal istana banyak ayam berseliweran. Lho kok? Kenapa? Apa yang terjadi? Simak pada episode berikutnya.(Tut)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *