Catus Pata, Pada episode lalu disampaikan bahwa sejumlah tokoh telah mendaftarkan diri pada sejumlah partai politik di kabupaten Buleleng. Disatu sisi dua pasangan calon independen hingga detik-detik terakhir tahapan pendaftaran dukungan tidak ada yang memenuhi syarat. Ini artinya bahwa pemilukada di Kabupaten Buleleng hanya akan diikuti oleh partai politik. Tampaknya head to head semakin mendekati kenyataan. Pasalnya koalisi Indonesia maju telah bermatamorfosis di Bali.
Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PSI plus Nasdem telah menyamakan persepsi untuk mengusung satu bakal pasangan calon. Sedangkan Partai PDI Perjuangan hingga kini masih menunggu hasil rakernas akhir bulan ini apakah partai berlambang moncong putih dalam lingkaran ini akan beroposisi atau akan merapat ke koalisi Indonesia Maju. Jika keputusanya menjadi oposisi maka head to head dalam pemilukada di Buleleng akan semakin kentara. Lalu siapa yang kemungkinan akan mendapatkan rekomendasi pada PDI Perjuangan?
Mari kita coba tebak melalui pemetaan kearifan lokal berupa wariga dengan mengkombinasikan urip dari panca wara dan sapta wara. Ada tujuh kader PDI perjuangan yang telah mendaftarkan diri. Coba kita bagi tujuh pendaftar itu menjadi dua besar. Mereka masing-masing Nyoman Sutjidra, Ketut Putra Sedana, Ketut Rochineng dan Gede Supriatna. Sedangkan satu kelompok lagi masing-masing Ketut Ngurah Arya, Wayan Masdana, dan Nyoman Arya Astawa. Dua nama yang diajukan melalui rakercab adalah Kadek Setiawan dan Gusti Ayu Aries Sujati. Mari kita intip nama Nyoman Sutjidra. Putra asal desa Bontihing kecamatan Kubutambahan ini sesuai catatan memiliki tanggal lahir 13 Nopember 1960 atau kini berusia 64 tahun. Kalau dilihat menurut kalender Bali mantan wakil bupati Buleleng ini memiliki hari lahir pada sasih kanem Redite Pon wuku Julungwangi. Jika dilihat dari urip, Redite memiliki jumlah 5, sedangkan pon memiliki urip sebanyak 7. Jika dijumlahkan uripnya menjadi 12. Jumlah ini akan membawa pertanda hidup sebagai berikut akan menuju titik terang. Sementara lakune atau sifatnya seperti kembang yakni sering tebar pesona. Jika dilihat dari umur dimana Sutjidra saat ini berusia 64 tahun. Berdasarkan pal sri sedana jumlah urip 12 dalam rentang usia 61 hingga 66 tahun dalam kondisi baik sekali. Maka jika dilihat dari kombinasi ketiganya nama Nyoman Sutjidra saat ini sedang baik sekali dan sedang mempesona dan sedang menuju titik terang. Lalu bagaimana kedekatannya dengan ketum PDIP Megawati Sukarno Putri? Menjabat sebagai wakil bupati dua periode tampaknya lebih mendekatkan diri Sutjidra pada ketum Megawati. Bahkan dalam setiap kesempatan pemilik rumahsakit balimed ini sering bersama-sama baik dalam acara formal maupun non formal. Lalu bagaimana dengan nama Ketut Putra Sedana? Kenapa Caput sapaan akrab Putra Sedana memilih tanggal 8 sebagai waktu pendaftaran? Mari kita simak pada edisi berikutnya.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(Tut)