Banyuasri, Dua orang pengawas Disdikpora Buleleng dinyatakan lolos sebagai kandidat pelatih ahli sekolah penggerak tingkat nasional.
Disdikpora meloloskan dua orang pengawas sekolah sebagai kandidat pelatih ahli sekolah penggerak tingkat nasional. Mereka masing-masing Drs. Ketut Toya Sumarta,M.Pd dan Putu Murtini,M.Pd. Ahli sekolah penggerak merupakan program Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI sebagai terobosan dari program Merdeka Belajar. Dari delapanribu peserta keduanya dinyatakan lolos dan berhak mengikuti proses diklat selama dua puluh hari kedepan.
Ditemui di kediamanya Gang Pidada Banyuasri Ketut Toya Sumarta mengaku mencoba mengajukan permohonan yang dibuka bulan April hingga Juli lalu. Dalam sekolah penggerak menurutnya ada organisasi yang salah satunya adalah pelatih ahli dengan tupoksi adalah melakukan transformasi pada satuan pendidikan yang sudah ditunjuk menjadi sekolah penggerak. Dari delapan ribu peserta hingga proses seleksi tahap ketiga ditetapkan sebanyak 700 orang yang dinyatakan lolos. Mereka akan ditugaskan pada 118 kabupaten di seluruh Indonesia. Di bali hanya lima orang yang dinyatakan lolos dua diantaranya dari Buleleng. “Untuk masalah administrasi di desa adat buleleng sudah memberikan pelayanan secara prima,”ujarnya.
Pengawas sekolah Disdikpora Buleleng Ketut Toya Sumarta menambahkan, program ini merupakan kontrak dengan kementerian kebudayaan RI selama tiga tahun. “Jadi seluruh kabupaten ditugaskan, tapi kalau di Bali cuma ada 2 yaitu Buleleng dan Denpasar,”ungkapnya.
Ditambahkan pelatih ahli akan berperan mendampingi para guru dan kepala sekolah yang ditunjuk mewujudkan sekolah yang terpusat pada siswa. Mereka akan mendampingi tiga hingga lima sekolah untuk mendorong kolaborasi ekosistem sekolah dan pemangku kepentingan pada kabupaten yang ditunjuk.(tut/dpa)