Monarch Singaraja Optimis Cetak SDM Berdaya Saing di Dunia Kerja

Buleleng, Dengan serapan lulusan mencapai 88 Persen, Monarch Singaraja terus optimis untuk mencetak sumber daya manusia yang siap berdaya saing di dunia kerja.

Monarch Singaraja kembali menggelar Bright Hospitality Awareness (orientasi) untuk peserta pelatihan baru Monarch Bali-Singaraja tahun akademik 2024/2025 pada Senin (08/7). Acara ini dibuka oleh PJ Bupati Buleleng yang diwakili oleh Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng bertempat di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja.

Ketua Panitia Bright Hospitality Awareness, I Kadek Suparta, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membentuk sikap dan karakter mahasiswa agar mereka dapat menjadi insan pariwisata yang menerapkan kedisiplinan, budi pekerti, dan penanaman etika sebagai dasar untuk terjun di dunia industri.

“Ini sebagai dasar nantinya mereka terjun ke dunia industri karena menurut kami etika adalah hal yang paling utama untuk pembentukan karakter. Karena etika yang baik tentunya kemanapun mereka bekerja akan mudah beradaptasi dan diterima oleh dunia industri,” jelasnya.

Direktur Monarch Bali – Singaraja, I Made Ngurah Wedana, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian lembaga ini selama 12 tahun dalam mendidik, melatih, dan mensertifikasi peserta didik. Ia mengungkapkan bahwa serapan lulusan Monarch Bali mencapai 88,3 persen, dan sebagian besar dari mereka telah bekerja di luar negeri.

“Mereka banyak menjadi PMI karena di awal kami mensurvei keinginan anak-anak untuk bekerja di luar negeri, baik itu di darat atau kapal pesiar. Feedback dari perusahaan atau industri yang merekrut mereka cukup bagus. Kami secara intens mengawal mereka sejauh mana mereka bisa mengembangkan serta mengimplementasikan ilmu atau teori praktik yang kami ajarkan selama ini di kampus,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Managing Director Monarch Bali, Putu Ratna Wulandari. Ia menjelaskan bahwa Bright Hospitality Awareness merupakan program terintegrasi untuk mendukung soft skill para peserta didik agar mereka dapat bersaing di dunia kerja.

“Di Monarch, kami tidak hanya berorientasi pada kompetensi anak-anak, tapi juga mereka harus memiliki entrepreneurship dan budaya. Jadi outcome Monarch Bali menjadi lebih komprehensif,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Buleleng, Made Arya Sukerta, berharap Monarch Singaraja tidak hanya meluluskan SDM yang berdaya saing, tetapi juga dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran di Buleleng.

“Monarch punya komitmen untuk mencetak lulusan yang hampir 85% terserap di pasar kerja. Ini sebuah promosi yang baik buat Monarch. Kami dari pemerintah daerah melihatnya sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk bersama-sama mengurangi pengangguran di Buleleng,” ungkapnya.(TIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *