Sambangan, Menuju implementasi kurikulum merdeka, teknis dan perangkat pembelajarannya, SMP Negeri 4 Singaraja melakukan Focus Group Discussion, FGD.
Pandemi covid-19 membuat banyak sekali perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan. Di masa pandemi dalam sektor pendidikan menyebabkan ketertinggalan pembelajaran bagi peserta didik. Melihat hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencoba untuk melakukan upaya pemulihan pembelajaran seperti mencanangkan Kurikulum Merdeka.
Untuk mengejar pemulihan pembelajaran tersebut, SMP Negeri 4 Singaraja, Spenfour melakukan Focus Group Discussion, FGD untuk mengali informasi terkait kurikulum merdeka yang akan segera diimplementasikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SMP N 4 Singaraja, Putu Budiastana. “Kami disini harus berbuat disini jadi tahun pembelajaran 2022-2023 kita sudah bisa mengimplementasikan ini, dan kita disini meminta testimoni kepada sekolah lain yang sudah menerapkan untuk menggali informasi kurikulum merdeka,”ujarnya.
Lanjut Kepala SMP N 4 Singaraja Budiastana berharap, kedepan dengan diimplentasikannya kurikulum merdeka, konsep merdeka belajar dan merdeka mengajar benar benar diterapkan. Dan dapat mengembangkan bakat anak sesuai dengan fase perkembangan anak. ” Dan kami berharap kedepan dengan diterapkannya kurikulum merdeka ini bisa menerapkan konsep merdeka belajar bagi siswa dan merdeka mengajar bagi guru, selain itu juga betul mengembangan bakat anak sesuai dengan fase mereka kalau di SMP kan ada di fase D,”ungkapnya.
Sementara itu, Pengawas Menajerial Agung Oka Yadnya mengungkapkan, banyak sekali keunggulan dari kurikulum merdeka ini. Salah satunya adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada sekolah karena sifatnya fleksibel dan sasaran nya jelas yaitu profil pelajar pancasila. “Jadi banyak sekali keunggulan dari kurikulum merdeka ini, contohnya memberikan ruang lebih kepada sekolah,”pungkasnya.(dpa)