Banjar Jawa, Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali diajak untuk memberdayakan masyarakat dalam program pencegahan stunting. Kali ini Undiksha diajak bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali. Untuk memuluskan kerjasama itu, Perwakilan BKKBN Kamis (27/01) mengunjungi Undiksha untuk audiensi.
Didampingi Sub Bidang keluarga sejahtera dan pembangunan keluarga (KSPK) Made Billy Udiana Sudibia, SE, Sub Bidang Advokasi dan KIE Putu Eka Aristyani, S.Kom., M.M, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, S.E, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS menjelaskan pencegahan stunting harus mulai dari hulu, yaitu dari remaja, siswa, pasangan suami istri, calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan dan balita 0-9 bulan. Dalam realisasinya, diperlukan adanya dukungan dari pihak terkait lainnya, salah satunya perguruan tinggi. Atas dasar itu pihaknya ingin berkolaborasi dengan Undiksha. Kolaborasi ini, diharapkan dapat membuat suatu program terkait seribu hari pertama kehidupan untuk bersama-sama bisa mencegah dan mengurangi angka stunting di Provinsi Bali pada umumnya dan Kabupaten Buleleng khususnya. “Kita inginkan ada implementasi program di seribu hari pertama kehidupan, karena disitu yang menentukan balita itu akan stunting apa tidak karena kita mulai dari inkubasi mulai dia bentuk menjadi ibu hamil sampai melahirkan dan anaknya berumur 2 tahun, dan itulah yang harus kita fokuskan,”ujarnya.
Ketua LPPM Undiksha, Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kunjungan Perwakilan BKKBN. Disampaikan olehnya, keterlibatan perguruan tinggi sangat penting dalam rangka menurunkan angka kasus stunting melalui langkah-langkah edukatif. Apalagi, sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, LPPM Undiksha bisa mendukung melalui berbagai kegiatan. “Jadi bisa melalui KKN tematik, dengan keluarga asuh yang kita berdayakan kemudian melalui kegiatan-kegiatan research untuk bagaimana mendata dan memetakan masalah stunting, apa permasalahan yang ada ataupun juga melalui kegiatan pengabdian masyarakat melalui desa binaan yang kita akan fokus melibatkan berbagai pihak untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting,” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris LPPM Dr. I Made Sugiarta, M.Si, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Dr. I Wayan Mudana, M.Si, dan Sekretaris Pusat Pengabdian Masyarakat Putu Indah Rahmawati, M. Bis., Ph.D.(ags/dpa)