Buleleng, Ketua KPK RI Komjen. Pol. Firli Bahuri, M.Si menekankan pendidikan dan integritas sebagai kunci anti korupsi.
Indonesia merdeka oleh anak bangsa, dan saat ini generasi mudalah yang akan membawa Negara mencapai tujuan sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia antara lain melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Namun tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai jika korupsi masih marak terjadi. Oleh karena itu pendidikan sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda penerus bangsa yang anti korupsi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPK RI Komjen. Pol. Firli Bahuri, M.Si saat memberikan kuliah umum di Undiksha secara daring. Firli Bahuri menambahkan perilaku korupsi merupakan kejahatan serius karena menggagalkan Negara dalam mencapai tujuannya. Selain itu perilaku korupsi dapat merugikan negara dan merampas hak rakyat dan hak asasi manusia. “Kalau korupsi ini terus berkembang dan menyentuh aspek kehidupan negara bisa gagal dan akan timbul kemiskinan, biaya ekonomi tinggi, tingkat pendidikan rendah, dan ini adalah dampak yang sangat buruk,”ujarnya.
KPK sebagai badan pengawas dan penegakan kasus korupsi menurut Firli telah berupaya melakukan pencegahan. Ada 3 upaya yang dilakukan antara lain melakukan pendidikan masyarakat, melakukan pencegahan melalui perbaikan sistem, dan penindakan tegas dan professional sehingga memberikan efek jera. “Lawan kita sesungguhnya kita adalah kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, kemelaratan dan ketidakadilan karena akibat praktek korupsi, jadi musuh kita sekarang adalah korupsi, narkotika, dan lain lagi musuh kita adalah bagaimana kita bisa mencerdaskan kehiduapan bangsa,”ungkapnya.
Ketua KPK RI Firli Bahuri mengatakan Korupsi terjadi karena adanya kekuasaan, adanya peluang, dan oknum yang kurang integritasnya. Sejak dini mahasiswa bisa melatih integritas pada diri dengan cara tidak mengejar nilai tinggi tapi dengan cara tidak jujur.”Sesungguhnya korensi itu terjadi karena ada kekuasaan dan ada kesempatan, dan rendahnya integritas dan sekarang mari kita tingkatkan integritas sehingga bisa mencegah tidakan korupsi,”pungkasnya.(ags/dpa)