Entaskan kemiskinan ekstrim, ratusan rumah tidak layak huni masyarakat miskin ekstrim di Buleleng dapat bantuan rehab.
Pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Buleleng melalui bedah rumah resmi dimulai sejak Selasa (19/9). Penjabat Bupati Buleleng Ir. Ketut Lihadnyana MMA mendampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, S.I.P, M.Sc dalam upacara rehab rumah tidak layak huni (RTLH) masyarakat miskin ekstrem di Lapangan Umum Seririt.
Sebanyak 283 unit rumah akan direhab hasil sinergi Pemerintah Kabupaten Buleleng, TNI/Polri, Perusahaan Swasta, dan Masyarakat. Rehab rumah sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat tersebar di sembilan Kecamatan. Antara lain Kecamatan Buleleng 5 unit, Kecamatan Kubutambahan 20 unit, Kecamatan Seririt 50 unit, Kecamatan Tejakula 7 unit, Kecamatan Sukasada 62 unit, Kecamatan Banjar 100 unit, Kecamatan Busungbiu 14 unit, Kecamatan Gerokgak 14 unit, Kecamatan Sawan 2 unit.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, S.I.P, M.Sc mengatakan, Pengentasan kemiskinan ekstrem merupakan salah satu kebijakan pemerintah pusat bahwa tahun 2024 kemiskinan ekstrim harus nol persen.
“Pada tahun 2024 kemiskinan ekstrim harus nol persen, itu perintah dari bapak Presiden. Dengan kolaborasi ini, kita berharap perintah dari bapak Presiden tersebut dapat kita capai”ungkapnya.
Dalam laporannya, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana S. Sos., MIP memaparkan sebanyak 283 unit rumah ditargetkan selesai hingga 18 Desember. Adapun spesifikasi rumah yaitu berukuran 4,5 x 5 meter dengan ruang utama, kamar mandi, dan dapur. Dengan biaya bedah rumah setiap unit sebanyak 20 juta rupiah. Setiap unit akan dikerjakan selama 12 hari dengan mengerahkan puluhan anggota TNI serta masyarakat setempat.
“Target yang kami kerjakan sampai 18 desember 2023, sebanyak 283 unit. Dengan adanya ruangan utama, toilet, dan dapur tentu spesifikasi rumah lebih layak dari sebelumnya”ujarnya.
Sementara itu Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut membantu pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem hingga nol persen.
“Pemerintah sudah memberikan bantuan umum langsung dan kita menjamin kesehatan gratis, beasiswa gratis, namun sisi lain mereka juga di kondisi rumahnya tidak layak huni. untuk mengatasi masalah ini kita harus bersinergi bersama dari TNI/Polri, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat sehingga penghapusan kemiskinan ekstrim ini lebih cepat”pungkasnya.
Selain rehab rumah tidak layah huni, pemerintah kabupaten Buleleng juga memberikan ratusan paket sembako, BSU penyandang disabilistas, serta BSU kemiskinan ekstrim. (dnu)