Sawan, Lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang puluhan warga di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, memicu aksi cepat dari aparat desa dan Relawan Loyalis Dokter Caput (LDC) dengan melakukan fogging di sejumlah titik pada Minggu (11/5) pagi.
Kegiatan fogging menyasar berbagai gang di wilayah desa kerobokan tepatnya di Banjar Dinas Baleagung yang dilaporkan sebagai daerah paling terdampak. Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya jumlah warga yang harus dirawat akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti di tengah cuaca ekstrem belakangan ini.
Perbekel Desa Kerobokan, Putu Wisnu Wardana, mengapresiasi gerak cepat LDC yang telah melakukan fogging. Ia menjelaskan perubahan cuaca yang terjadi belakangan ini membuat puluhan warganya harus dirawat di sejumlah rumah sakit.
“Kami selaku pemerintah desa berupaya berkordinasi kepada dokter caput untuk bisa melaksanakan foging di wilayah desa kerbokan. Kalau dari maret lalu hampir puluhan terkena DB terus saat ini yang terbaru ada 1 orang baru kemarin pulang dari rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Wisnu Wardana, pihaknya sebenarnya telah berupaya melakukan fogging melalui jalur resmi pemerintah, namun proses yang memakan waktu membuat penanganan dinilai lambat. Karena itu, pihak desa langsung menghubungi relawan LDC untuk mengambil langkah cepat.
“Mungkin karena pemerintah daerah menangani wilayah yang luas, jadi penanganannya lambat. Maka dari itu, kami dari pemerintah desa meminta bantuan relawan untuk bergerak lebih cepat,” katanya.
Respons cepat datang dari tim LDC yang dipimpin langsung oleh dr. Ketut Putra Sedana, yang akrab disapa dr. Caput. Para relawan turun ke lapangan membawa alat fogging untuk menekan populasi nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus DBD.
“Ini bentuk partisipasi kami untuk membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah. Harapannya, masyarakat bisa kembali sehat,” ungkapnya.
dr. Caput juga menyoroti pentingnya dukungan logistik dalam pelaksanaan fogging, terutama terkait ketersediaan bahan bakar seperti solar.
“Untuk mendapatkan solar kadang harus melewati proses yang cukup sulit. Padahal ini menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat. Kami harap pemerintah bisa mempermudah akses logistik seperti ini,” tegasnya.(uka)