Bioteknologi Sebagai Penunjang Kebutuhan Pangan Manusia

Banjar Jawa, Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia secara terus menerus meningkatkan taraf hidupnya menuju sejahtera dengan kemewahan. Namun disamping itu perkembangan teknologi ternyata menimbulkan berbagai efek samping seperti masalah lingkungan, krisis energy, masalah kesehatan, masalah pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Untuk mengatasi masalah tersebut dikembangkan bioteknologi. Bioteknologi merupakan ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti bakteri, fungi, virus, dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup seperti enzim dan alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Hal tersebut diungkapkan Guru Besar Universitas Jember Prof. Dr. Ir Bambang Sugiharto, M.Agr.Sc. saat menjadi narasumber dalam webinar “Bioteknologi Pertanian dan Perkebunan” yang diselenggarakan Konsulat Amerika di Surabaya bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha dan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Jumat (03/09).

Bambang Sugiharto menjelaskan meski peningkatan produksi pertanian dapat dilakukan dengan persilangan tanaman ataupun radiasi sehingga tanaman bermutasi, tapi muncul permasalahan seperti waktu persilangan yang singkat dan penggunaan pupuk yang memerlukan biaya tinggi dan memunculkan masalah lingkungan. Seiring dengan itu pertumbuhan penduduk yang makin tinggi, menjadi pertimbangan bioteknologi dikembangkan. “Jadi sudah disampaikan kita bisa meningkatkan produksi dan pertumbuhan tanaman sebenarnya bioteknologi juga sudah dilakukan oleh nenek moyang kita,”pungkasnya.

Pakar Bioteknologi Pertanian ini mengatakan bioteknologi secara konvensional sudah dikembangkan. Contohnya pembuatan jus fermentasi, wine, tempe, bahkan pinicilin. Saat ini bioteknologi kembali dikembangkan kearah modern dengan teknik isolasi mikroba, perbaikan sifat organisme dengan mutagenesism rekombinasi RNA dan lain sebagainya. “Bioteknologi saat ini harus melibatkan pengembangkan sifat genetis baru yang lebih unggul sehingga bisa menciptakan organisme yang lebih bermanfaat,”ujarnya.

Bambang Sugiharto memaparkan bioteknologi sekarang ini merupakan metode untuk pemuliaan tanaman. Contohnya persilangan tamanan yang berkualitas bagus dengan tanaman yang tahan terhadap penyakit, sehingga mendapatkan hasil tanaman stabil. “Karena dalam jumlah banyak dan menyiapkan makanan tanaman yang nutrisinya berkualitas dan anak cucu kita bisa aman mengkonsumsi,”imbuhnya

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha Dr. Gede Rasben Dantes, ST., M.Ti saat membuka webinar mengungkapkan, Buleleng merupakan penghasil buah-buah tropis yang memiliki prospek yang cukup besar. Oleh karena itu Kementerian dan IPB memberikan bantuan untuk mengembangkan kebun buah tropis di Kampus Undiksha Desa Jinengdalem seluas 3 hektar. “Ini adalah salah satu potensi besar kedepan yang bisa dikembangkan bersama-sama yaitu pertanian, perkebunan dan pasca panen,dan pemerintah juga sudah bekerjasama dengan Batam untuk radiasi gama bagaimana kita bisa memiliki pengawetan,”ungkapnya.(ags/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *