
Catus Pata, Siapa sangka, dari ujung utara Pulau Bali, nama Buleleng kini berkumandang hingga ke 26 negara! Melalui ajang Vovinam Internasional yang diikuti hampir 400 peserta, lambang Kota Singaraja resmi terbang tinggi membawa semangat dan kebanggaan masyarakat Buleleng ke penjuru dunia. Coba saja undang para wisatawan dengan kecap keindahan alam, budaya dan sebagainya. Apakah mereka mau datang? Kalaupun datang mungkin untuk sekedar kencing he he he bukan untuk menginap dalam tempo 6 sampai 7 hari. Kenapa? Lokasi Buleleng dengan jarak tempuh 3,5 jam dari bandara membuat mereka berfikir ya nggak ya nggak.
Kini mereka tahu, di mana Buleleng berada. Sebuah tempat yang unik di satu sisi bisa tidur ditemani desiran ombak, dan saat membuka mata, disambut keindahan gunung yang megah. Tempat di mana alam berbicara dalam harmoni, dan budaya hidup dalam kehangatan.
Tak hanya menorehkan prestasi olahraga, gelaran ini juga membawa angin segar bagi ekonomi lokal. Penginapan penuh, kuliner ramai, produk UMKM laris, dan PAD Buleleng pun meningkat. Inilah bukti bahwa ketika dunia datang berkunjung, kesejahteraan pun ikut bertumbuh. Pesertapun berjanji untuk datang sebagai wisatawan ke bumi Panji Sakti.
Ketika kita membuka pintu untuk dunia, dunia pun akan melihat indahnya rumah kita.Momentum ini mengingatkan kita bahwa kebanggaan bukan hanya untuk dirayakan, tapi juga untuk dilanjutkan bersama. Setiap sektor olahraga, pariwisata, pendidikan, budaya, hingga ekonomi kreatif punya peran dalam membawa Buleleng untuk terus melangkah maju.
Kemajuan bukan hasil kerja satu tangan, tapi harmoni dari banyak tangan yang bergerak dengan hati. Mari kita agendakan even lanjutan yang berdampak.
Mari bersama-sama membangun Buleleng dari tempat kita berdiri, dengan apa pun yang kita bisa. Karena dari Buleleng yang sederhana, lahir semangat yang luar biasa.
Dari utara Bali, kita kirimkan pesan untuk dunia:
“Buleleng Paten,Paten,Paten Mendunia!”
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(Tut)
