Upacara Yadnya Dibatasi, Produksi Gerabah Menurun

Banyuning, Upacara yadnya yang dibatasi oleh pemerintah ditengah pandemi covid-19, membuat produksi gerabah mengalami penurunan.

Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini berdampak luar biasa terhadap sektor perekonomian. Banyak pengusaha maupun perajin harus gulung tikar, karena usaha yang dijalankan harus terhenti karena modal usaha digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski tak keseluruhan mengalami dampak buruk karena pandemi, beberapa perajin tetap ada yang bertahan. Salah satunya perajin gerabah di Kelurahan Banyuning Kabupaten Buleleng, Bali.

Perajin gerabah Made Suarsana, (59) mengatakan, gerabah hasil buatan tangan mereka mengalami sepi permintaan dibandingkan pada masa sebelum pandemi Covid-19 walaupun begitu ia tetap melakukan produksi sesuai dengan pesanan yang ada. “Ini dikasi ke langganan saja, tapi minggu ini sudah mulai ramai karena di Bangli sudah mulai ada upacara ngaben masal,”ujarnya.

Suarsana mengaku sepinya yang membeli gerabah juga disebabkan oleh upacara yadnya yang dibatasi ditengah pandemi. Omsetpun mengalami penurunan mencapai 50 persen. “Sekarang agak lesu, karena upacara ngaben dibatasi, omset kira kira turun hingga 50 persen,”ungkapnya.(dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *