Banjar Jawa, Pembelajaran Sains dewasa ini perlu diubah guna terjadinya keharmonisan dan keseimbangan antara pengetahuan sains itu sendiri dan kearifan lokal yang berkembang dimasyarakat. Untuk itu Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menyelenggarakan Seminar Nasional Etnosains Tahun 2021 secara virtual Sabtu (25/09).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha Dr. Gede Rasben Dantes, ST., M.Ti dalam sambutannya sekaligus membuka acara seminar mengungkapkan di masa pandemi covid-19 ada banyak hal yang dilakukan bersama seperti pembelajaran daring. Namun pembelajaran daring ini menyebabkan adanya learning loss dibeberapa Negara. Sedangkan Indonesia, masih berbicara tentang bagimana siswa mengakses pembelajaran dengan baik karena tidak semua memiliki perekonomian yang cukup sehingga mereka memiliki sarana untuk pembelajaran daring. Termasuk pada pendidikan Sains. Banyak kompetensi yang harus dilakukan secara langsung seperti pembelajaran sebelum pandemi. “Hal yang perlu kita lakukan bersama, banyak hal yang harus kita lakukan perubahan terkait metode pembelajaran dan terkait bagaimana kita memberikan projek,”ujarnya.
Warek I Undiksha Gede Rasben Dantes melihat banyak orang yang terkagum dengan laboratorium dan biodiversity atau keanekaragaman hayati Undiksha, begitu juga dengan budaya dan kearifanlokalnya. Hal ini menjadi kekayaan yang harus dijaga. Namun sering berjalannya waktu muncul moderenisme dimana banyak hal-hal lokal dikembalikan ke tempatnya untuk mengembalikan kebudayaan lokal. Nilai ini menjadi sangat penting karena setiap daerah memiliki kearifan lokal yang berbeda. “Dan hal yang paling penting selain pengajaran IPA berbasis Budaya ini adalah bagaimana kita mengoptimalisasi pembelajaran di masa pandemi ini,”ungkapnya.
Ketua Panitia Seminar Putu Prima Juliartina dalam laporannya menjelaskan seminar tentang “Perubahan Pengajaran IPA Berbasis Budaya diIndonesia” akan diisi oleh dua orang narasumber yaitu Guru Besar Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Sudarmin,.M.Si dan Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha yang merupakan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni. “Peserta kegiatan ini berjumlah 441 orang yang terdiri atas mahasiswa S1,S2,S3 dan guru pengajar IPA baik dari Bali dan luar Bali,”pungkasnya.(ags/dpa)