Banyuasri, Pembangunan tahap I Krematorium dan Rumah Duka di Setra Desa Adat Banyuasri ditargetkan rampung pada Desember mendatang.
Keinginan warga desa adat Banyuasri untuk memiliki krematorium dan rumah duka akhirnya terwujud. Berkat dukungan Yayasan Satya Dharma Utama serta pihak lainnya, akhirnya fasilitas umum tersebut dapat dibangun. Sebagai tahap awal peletakan batu pertama dilakukan Kamis (14/10).
Ketua Pembangunan Krematorium dan Rumah Duka Setra Adat Banyuasri Gede Dawika Kamajaya menjelaskan pada pembangunan tahap pertama yayasan menerima bantuan dua buah incenerator seharga 730 juta rupiah. Bantuan lainnya berupa material bangunan diterima dari BUMN, dan donatur yang tidak terikat. “Kalau tahap pertama kita anggarkan Rp 757 juta sampai selesai dan kita akan renovasi semua nanti juga Banjar Tegal,”pungkasnya.
Pembina Yayasan Satya Dharma Utama I Gede Atang Wiguna mengatakan anggota yayasan terdiri dari purnawirawan baik dari dalam maupun luar Bali yang sudah berdomisili di Buleleng. Merekapun ingin diakhir kedamaian bisa dikebumikan tidak jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Krematorium dan rumah duka yang dibangun saat ini tidak hanya untuk warga setempat, namun seluruh umat. “Kemudian kami disambut oleh prajuru untuk bersama kita membangun dan membantu masyarakat luas yang memerlukan sarana dan prasarana rumah duka dan krematorium itu latar belakang kami, intinya kami bisa membantu masyarakat luas,”ujarnya.
Sementara Kelian Desa Adat Banyuasri Nyoman Mangku Widiasa menjelaskan pembangunan krematorium dan rumah duka itu sudah mendapat persetujuan dari warga desa adat. “Diharapkan semua masyarakat memenfaatkan ini tidak ada perbedaan dan ini terbuka yang penting tidak meninggalkan makna upacaranya,”ungkapnya.(ags/dpa)