Banyuning, Wujudkan Visi Sebagai Pusat Kajian Pendidikan Hindu dan Kebudayaan Bali, STAH N Mpu Kuturan Singaraja Resmikan Fasilitas Baru dan Deklarasikan Desa Binaan.
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja (STAH N Mpu Kuturan) melangkah maju dalam mewujudkan visinya sebagai Pusat Kajian Pendidikan Hindu dan Kebudayaan Bali. Hal ini dibuktikan dengan peresmian beberapa fasilitas baru meliputi, Laboratorium PG PAUD (Sekolah Paud), Laboratorium Seni Budaya Panggung Terbuka, Smart Classroom dan Pusat Kajian Lontar (Pameran Tetap Naskah Keagamaan). Selain itu, STAH N Mpu Kuturan juga mendeklarasikan Banyuning sebagai Desa Binaan di Bidang Seni Budaya dan Keagamaan. Peresmian dilakukan langsung oleh Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. I Nengah Duija, dengan ditandai pemukulan kentungan di Panggung Terbuka STAH N Mpu Kuturan Singaraja pada Minggu(30/6) malam.
Kepada Reporter Radio Nuansa Giri fm, Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI Prof. Duija mengapresiasi STAH N Mpu Kuturan atas komitmennya dalam mengembangkan pendidikan dan kebudayaan Bali. Ia berharap STAH N Mpu Kuturan dapat terus berkembang menjadi pusat kajian yang unggul dan mampu berkontribusi dalam pelestarian budaya Hindu di Bali.
“ jadi saya sebagai Dirjen Bimas Hindu sangat mengapresiasi sekali karena kegiatan ini merupakan kegiatan positif untuk bisa membuat branding perguruan tinggi agama hindu bisa ke dunia nasional dan internasional saya kira itu yang prinsip. Dan yang kedua tentu buleleng harus bangkit kembali karena buleleng punya sejarah yang luar biasa dalam peradaban intelektual dan seni mari kita bangkitkan dari STAHN Mpu Kuturan ini kebetulan punya kapasitas dan kelayakan untuk itu, ” katanya.
Ketua STAH N Mpu Kuturan, I Made Suwindia, menjelaskan bahwa peresmian inisiatif-inisiatif ini merupakan langkah awal STAH N Mpu Kuturan dalam mewujudkan visinya sebagai Pusat Kajian Pendidikan Hindu dan Kebudayaan Bali. Ia berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan di STAH N Mpu Kuturan.
“ jadi kedepan kita dedikasikan lembaga ini kepada masyarakat agar ini dimanfaatkan oleh masyarakat banyuning pada khususnya, masyarakat buleleng pada umumnya dan bali kedepan karena kita ingin banyuning ini yang dulu memiliki akar sejarah yang besar dalam konteks agama, tradisi budaya terutama dramanya itu kedepan dihidupkan. Nah lebih luas kepada buleleng karena kita juga berharap tradisi dangin njung dan dauh njung berkembang disini maunya membuat tempat mebarung dengan undiksha nanti, panji sakti dan universitas lainnya kita dedikasikan untuk seni kedepannya, ” jelasnya.(TIM)