Singaraja, Tingkatkan kreativitas yowana, Desa Adat Buleleng Gelar Pengerupukan Festival 2025.
Dalam rangka merayakan Hari Suci Nyepi Tahun 2025/1947, Desa Adat Buleleng akan menggelar Pengerupukan Festival 2025. Festival ini juga menjadi bentuk realisasi janji kepada para yowana di desa adat Buleleng, setelah pada Nyepi tahun 2024, pengarakan ogoh-ogoh terpaksa dibatalkan.
Ditemui pada 18 Januari 2025, Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna, menjelaskan bahwa festival ogoh-ogoh tahun ini adalah jawaban bagi para yowana, dengan menunjukkan dukungan penuh terhadap kreativitas kalangan muda di desa adat. Ia mengungkapkan, pada tahun 2024, pihaknya memutuskan untuk tidak mengadakan pengarakan ogoh-ogoh, karena berbenturan dengan piodalan dan pesta demokrasi. Pihak desa tidak ingin kreativitas para yowana dimanfaatkan oleh kepentingan politik.
“Tahun ini kami adakan lomba ogoh-ogoh dengan branding Pengerupukan Festival. Temanya Nyomya Bhuta Kala Pengerupukan Nyanggra Nawa Warsa 1947, Dharma Dumaranang Desa,” ujarnya.
Desa Adat Buleleng juga memberikan bantuan dana stimulan sebesar Rp 5 juta kepada setiap yowana di banjar adat untuk pembuatan ogoh-ogoh. Bantuan stimulan mulai disalurkan pada Jumat (17/1) lalu. Ogoh-ogoh yang dibuat oleh para yowana harus berbentuk bhuta kala sesuai dengan tema lomba. Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 56 juta, dengan kategori juara 1, 2, dan 3, serta juara harapan 1, 2, dan 3.
Festival Pengerupukan ini akan dilaksanakan pada Jumat, 28 Maret 2025, mulai pukul 18.00 Wita. Rutenya dimulai dari depan RSUD Buleleng, melewati tugu Singa Ambara Raja, catuspata desa adat, hingga berakhir di Setra Desa Adat Buleleng.
Untuk memastikan proses penilaian berjalan objektif, pihak penyelenggara berencana menggunakan juri dari luar Desa Adat Buleleng, yang terdiri dari ahli seni, budaya, dan akademisi. Penilaian akan dilakukan di jalan dan di Setra Buleleng, dengan pengawasan juga pada proses pembuatan ogoh-ogoh yang didampingi oleh para juri.
“Dalam pengarakan ogoh-ogoh juga dilarang menggunakan sound system, kreativitas yowana dalam berbudaya harus di tonjolkan pada festival ini,”tegasnya.
Pengerupukan Festival 2025 diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya merayakan Hari Suci Nyepi, tetapi juga mengangkat potensi seni budaya lokal, sambil mempererat hubungan antar warga di Desa Adat Buleleng. (dnu)