Seratus Pelatih Di Buleleng, Ikuti Pelatihan Pelatih Fisik Level I

Buleleng, Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kepelatihan, Koni Buleleng gelar pelatihan pelatih fisik level I.

Melahirkan atlet yang berkualitas, tentu tidaklah mudah. Pengembangan atlet tidak hanya berdasar dari atlet itu sendiri, melainkan keterampilan seorang pelatih juga harus terus diasah bagaikan pisau yang akan mengukir atlet-atlet andalan.

Di Buleleng, pelatih berlevel nasional sangat minim. Berdasarkan hal itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Buleleng berupaya untuk meningkatkan kualitas pelatih dengan menggelar Pelatihan Pelatih Fisik Level I pada 14 hingga 16 tahap pertama, sementara tahap kedua berlangsung pada 17 hingga 19 Maret 2023.

Usai membuka pelatihan, Ketua Umum KONI Buleleng I Ketut Wiratmaja, SH mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pelatih dalam mencetak atlet-atlet andalan Buleleng. “Ini untuk pertama kalinya kita laksanakan, kita berharap kedepan nanti Buleleng memiliki pelatih yang handal. Karena dari pelatih yang handal makan akan lahir atlet-atlet yang handal juga,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Ketua panitia penyelenggara pelatihan Dr. I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd., M.Or. menjelaskan, 100 pelatih dari 49 pengurus cabang olahraga di bawah naungan KONI Buleleng mengikuti kegiatan ini. Mereka akan di latih oleh dua orang pakar olahraga nasional dari Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O LANKOR) Prof. Dr. Ria Lumintuarso, dan  Indonesian Conditioning Coach Assosiation (ICCA)  Dr. Devi Tirtawirya, M.Or. “Pelatihan ini dilakukan selama dua sesi karena setiap sesi maksimal lima puluh orang, itu merupakan standar nasional. Setelah mereka lulus di level I, maka kita akan tingkat lagi kualifikasinya menjadi level II” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang narasumber Prof. DR. Ria Lumintuarso, M.Si mengatakan, kelemahan pelatih saat ini adalah pelatihan kondisi fisik. Atlet-atlet kita memiliki fisik rata-rata di Asia Tenggara, namun kondisi fisik di Asia kita masih kalah. Dengan Pelatihan seperti ini, diharapkan para pelatih dapat lebih memperhatikan kondisi fisik para atlet. “Jadi ini pelatihan kondisi fisik, dimana strange condition ini salah satu komponen untuk mencapai prestasi. Supaya atlet dapat memenangkan pertandingan, maka kondisi fisik mereka harus bagus. Ada tiga komponen yang penting yaitu Apa yang dilatih, Bagaimana cara melatih, dan Kapan dilakukan pelatihan.” pungkasnya.(dnu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *