Kayuputih, Tak Ingin Jadi Penonton Di Desa Sendiri dan Sebagai upaya peningkatan pengetahuan para generasi muda dalam berbahasa asing, Pemerintah Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada memfasilitasi anak-anak untuk belajar dengan tukar sampah plastic.
Jika dihari Minggu sebagian anak-anak sekolah memanfaatkan hari libur untuk bermain-main, berbeda halnya dengan anak-anak di Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada yang mengisi liburan hari minggu dengan belajar Bahasa Inggris bersama di Aula Kantor Desa. Mereka nampak antusias menerima pelajaran dari para relawan yang berasal dari English Corner Community.
Menjadi salah satu penunjang kawasan pariwisata Lovina, Desa Kayuputih, Kecamatan Sukasada, Buleleng tentunya memiliki peluang besar untuk bisa terjun ke dunia pariwisata. Sebagai upaya peningkatan kualitas SDM dibidang Bahasa Asing, Pemerintah Desa mulai konsen memfasilitasi para generasi muda untuk bisa belajar salah satunya melalui kegiatan belajar bersama English Corner seperti yang diungkapkan Sekretaris Desa Kayuputih Gede Untung Suarnaya saat ditemui disela-sela mendampingi anak-anak belajar (12/3).
“Jadi antusias anak-anak Desa kami sangat antusias dan dengan terbukti Banyak yang hadir untuk mengikuti kegiatan semoga kedepannya semakin Solid tentunya dan semakin berkembang sangat bermanfaat untuk meningkatkan sumber daya manusia” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Koordinator English Corner Desa Kayuputih I Ketut Artana, dengan membawa sampah plastic mereka sudah bisa ikut belajar bersama untuk mengenal Bahasa Inggris dasar, Kendati kegiatan baru berjalan sekitar 9 Bulan melihat antusias anak-anak untuk belajar pihaknya berkeinginan untuk mengadakan kegiatan belajar ini di masing-masing Banjar Dinas.
“English corner ini nantinya bisa sangat bermanfaat untuk kedepannya karena di desa kami sudah menjadi Desa pariwisata kami ke depannya anak-anak kami di desa kami tidak menjadi sebuah penonton saja sementara ini yang bekerja di desa kami itu kebanyakan dari luar yang posisinya mungkin lebih bagus dari anak-anak yang sekarang sudah bekerja di desa kami” ungkapnya.
Sementara itu salah seorang relawan pengajar Wahyu Suciati Widiastuti mengungkapkan, dari 17 lokasi binaan di Kecamatan Sukasada, Desa Kayuputih salah satu desa dengan peserta terbanyak yang saat ini mencapai 90 orang. Dengan antusias ini dirinya terus mengupayakan regenerasi relawan dari desa setempat agar bisa menularkan ilmunya.
“dari siswanya dari anak-anak Didik kita juga terbanyak juga kayu putih relawan kami ada dua ada yang dari asing ee volunteer asing ada Kemudian untuk dari desa itu sendiri kita memang melatih SDM buat anak-anak atau muda-mudi yang memang dia mampu untuk memberikan suatu pembelajaran kepada adik-adiknya karena kita memang melatih SDM mereka” pungkasnya. (305)