
Catuspata, Sejak presiden Joko Widodo memberikan kelonggaran penggunaan masker pada ruang- ruang terbuka masyarakat mulai merayap menyambut kebijakan itu. Rakyat yang sebelumya tidur perlahan mulai tiarap, merayap dan kini mulai gelagap menyambut era baru. Era dimana kesadaran menggunakan masker selama duatahun lebih mulai melemah. Padahal jelas- jelas pengumuman orang nomor satu di Republik ini mengisyaratkan pelonggaran ketentuan penggunaan masker hanya ditempat terbuka. Sedangkan ditempat tertutup kebijakan itu tidak diberlakukan. Namun seiring kesadaran masyarakat untuk memvaksin diri di lapangan sepertinya masyarakat abai akan ketentuan itu. Sesungguhnya masyarakat terutama dari kalangan rajyat kecil pasti akan menurut dan ikut jika mereka diberika contoh oleh para elit atau petinggi. Faktanya? Beberapa kegiatan rapat kerja, raker yang digelar oleh elemen masyarakat pada ruang tertutup mulai mengendurkan penggunaan masker. Karuan saja rakyat kecil juga ikut. Kini budaya baru muncul . Masyarakat membawa masker kemana, mana tapi tidak digunakan. Mereka melihat situasi, jika banyak yang gunakan masker mereka ikut, tapi kalo banyak yang tidak gunakan masker, merekapun akan ikut tanpa masker Jadilan budaya sejak dua tahun lalu tergerus. Jika dulu keluar rumah tanpa masker terasa ada yang kurang kini hanya sebatas kenangan. Bahkan karena saking taatnya menggunakan masker sampe wajah ikut belang he he he. Lalu bagaimana dengan tracker? Namanya juga tracker, nagih nerek saja bro. Memasker atau tanpa masker jok terek gen, ungkapnya pada beberapa kali kejuaraan. Yang terpenting kini adalah bagaimana masyarakat dengan penuh kesadaran memproteksi diri dengan vaksin. Sebab kini tak ada yang akan bisa membantu diri kecuali diri sendiri. Yuk tingkatkan imun tubuh dengan berolahraga. Yang belum vaksin yuk vaksin, selagi vaksin digratiskan oleh pemerintah. Jangan sampai menyesal jika ada kebijakan baru seandainya vaksin akan dikenakan tarip he he he.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup. (tut/dpa)