Ratusan Siswa SMP Satap Di Tambakan Diduga Keracunan Makanan

Kubutambahan, Ratusan siswa SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan diduga keracunan makanan.

Sebanyak 156 siswa dan 22 Guru serta pegawai  mengalami gejala mual-mual, pusing, lemas, dan muntah-muntah usai mengikuti kegiatan perpisahan dan pembagian rapot siswa di SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan, Desa tambakan Kecamatan Kubutambahan pada 4 Juni 2022. Diduga para siswa dan guru mengalami gejala gangguan kesehatan setelah menyatap makanan yang di bagikan panitia.

Sekdisdikpora Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata, S.Pd, M.A.P mengungkapkan, menurut laporan Kepala Sekola SMP Negeri Satap II Kubutambahan, pihak sekolah membagikan makanan kepada murid dan guru untuk dinikmati bersama-sama, namun sikira pukul 14.30 wita banyak dari peserta perpisahan mengalami mual dan pusing sehingga langsung dibawa ke puskesmas pembatu Desa Tambakan. ” Kalau dulu kita sudah pernah membuat edaran saat ada kasus seperti saat ini di sekolah menggunakan pihak ketiga untuk menyediakan konsumsi. Namun saat ini guru sudah berkoordinasi dan mempercayakan pihak ketiga untuk menyediakan konsumsi. Kita tidak bisa berspekulasi karena penyebabnya belum diketahui”. Ungkapnya.

Sementara Itu,  Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD mengungkapkan, dirinya menerjunkan seluruh paramedis yang berjaga pada jadwal sore dan malam untuk membantu memberikan penangan pada siswa, Pihaknya menambahkan sekitar 15 hingga 20 orang mengalami gejala sedang-berat. ” Paramedis yang bertugas jaga pada shift sore saya minta untuk membantu dalam penanganan para siswa dan guru, sebanyak 15 hingga 20 orang siswa mengalamai gejala sedang dan berat namun dengan cepat paramedis kami memberikan penanganan pertama.” ujarnya.

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG terjun langsung ke RSUD Buleleng untuk memonitoring, mengungkapkan, Para siswa dan guru sudah di tangani oleh paramedis RSUD Kabupaten Buleleng. Terkait pembiayaan akan menjadi tanggungan pemerintah kabupaten. ” Untuk pembiayaan sudah pasti menjadi tanggungan pemerintah Kabupaten Buleleng, karena banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.” Katanya.

Beberapa siswa dan guru yang terdampak di rujuk ke beberapa rumah sakit yakni RSUD Buleleng, RS Giri Emas, RS Kertha Usada, RS Balimed, dan RS Parama Sidhi. (dnu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *