Rangkaian KASAD Award, Kampung Baru dinilai Jadi Kampung Pancasila 2023

Buleleng, Kelurahan Kampung Baru Kecamatan/Kabupaten Buleleng dinilai menjadi Kampung Pancasila tahun 2023 serangkaian KASAD Award

Kelurahan Kampung Baru yang terletak di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, dinilai menjadi Kampung Pancasila tahun 2023 dalam rangkaian KASAD Award. Penilaian ini dilakukan pada Selasa (07/11).

Ketua Tim Penilai Brigjen TNI Taufik Shobri yang juga menjabat Waaster KASAD menyebutkan, Kampung Pancasila menjadi fokus utama dalam upaya membangun kampung-kampung Pancasila dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dari Sila 1 hingga Sila 5 di berbagai desa dan kota di seluruh Indonesia. Kampung Baru masuk di zona tengah dan kategori wilayah perkotaan. Pembentukan kampung-kampung Pancasila diharapkan mampu membentuk dan memperkuat karakter serta kerukunan umat beragama, sehingga mampu meningkatkan rasa persatuan dan keamanan di masyarakat.

“ Di wilayah Buleleng, khususnya di Kampung Baru, implementasi Pancasila sudah terjadi dan terbentuk. Kami telah melihat bahwa prosesnya tidak hanya sebatas penilaian dari pusat, tadi kita juga melihat proses penyambutan yang meliputi kerukunan kultural sehingga implementasi Pancasila ke dalam masyarakat,” ucapnya.

Dandim 1609 Buleleng Letkol Kav. Angga Nurdyana, S.Sos., M.I.P, menjelaskan, bahwa banyak kampung di Buleleng yang menjadi kandidat awal, akan tetapi Kampung Baru memiliki keunikan tersendiri. Kampung ini memiliki keberagaman kompleks dan lengkap dalam aspek sejarah dan keberagaman agama.

” Kampung Baru ini lebih lengkap dan kompleks secara historis sejarah sudah berlangsung dari mereka ada awal mula di Bali. Kalau melihat dari sejarah, masih pada masa pendudukan Belanda dan masih jaman sunda kecil disini. Bukan hanya orang Bali yang ada di Kampung Baru,” jelasnya.

Sementara itu, Lurah Kampung Baru I Made Pasek Mudhana menjelaskan, bahwa kerukunan di wilayahnya telah terjaga dengan baik. Ia mengatakan bahwa setiap kegiatan di Kampung Baru selalu melibatkan seluruh unsur masyarakat, sehingga persatuan dan kerukunan selalu terjaga dengan erat.

“ ada kegiatan yg melibatkan adat bali atau pun luar bali akan melibatkan dinas. Dinas pun ketika ada kegiatan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh adat, contoh seperti sekarang tentu kita melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat jadi kerukunan sudah baik di sini, ” ucapnya.(TIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *