Buleleng, Pusaka Ki Tunjung Tutur dan Topeng Gajah Mada “Napak pertiwi” guna mendukung Pembangunan Bandara Bali Utara
Sejumlah tokoh Puri Se-Jebag Bali menggelar ritual di Pura Penegil Dharma, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, pada Minggu (26/5) untuk mendukung pembangunan Bandara Bali Utara. Dalam ritual tersebut, pusaka raja-raja Bali, yakni Ida Topeng Gajah Mada dan Pusaka Ki Tunjung Tutur, ditedunkan.
Kepada Reporter Radio Nuansa Giri Fm Penglingsir Puri Buleleng, Anak Agung Ugrasena, menjelaskan bahwa ritual ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pembangunan Bandara Bali Utara bagi Buleleng dan Bali. Ia meyakini bahwa bandara ini akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat.
” Topeng gajah mada memiliki vibrasi niskala mengingatkan kepada seluruh pimpinan pemerintahan di bali maupun pusat bahwa semangat kita luar biasa. Harapan kita sampai ke pemerintah pusat acara ini. Ibaratkan ini Sudah ground breaking niskala, tinggal menunggu ground breaking secara sekala,” katanya.
Bendahara Umum Puri Se-Jebag Bali, Anak Agung Ngurah Kakarsana, mengungkapkan pembangunan Bandara Bali Utara akan memberikan efek positif bagi 5 kabupaten, yaitu Karangasem, Bangli, Buleleng, Klungkung, dan Badung Utara. Ia juga menyampaikan saran agar pembangunan bandara ini memperhatikan estetika dan kearifan lokal Bali.
” Ada harapan besar yang ditunggu-tunggu untuk pembangunan bandara di pesisir utara Buleleng Mudah-mudahan acara ini dapat berkah restu dan kemakmuran. Kami memberikan saran estetika kearifan lokal Blai, biar tidak ada penggursuran kampung pura, masyarakat sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, menyatakan Meskipun sempat ada penolakan dari beberapa pihak, ia yakin bahwa pembangunan Bandara Bali Utara ini adalah kebutuhan dan akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ia optimis bahwa proyek ini akan segera terealisasi.
” Proses dipemerntahan sejalan juga, sudah dekati ujung perjalanan. Segera mimpi bandara segera terwujud. Pekan lalu kami komunikasi dengan beberapa kementerian, termasuk kementrian sekretaris negara. Kendala soal waktu saja, program tidak mudah dan tidak sederhana, melibatkan semua pihak. Saya yakin hari ini titik ujung memulai gerbang baru,” tandasnya.(TIM)