Alasangker, Walaupun permintaan pembuatan kerajinan rindik menurun ditengah pandemi covid-19, perajin rindik asal desa Alasangker tetap melakukan produksi sesuai pesanan yang ada.
Penjualan kerajinan rindik menurun akibat merebaknya pandemi covid-19. Seperti yang dirasakan perajin rindik I Gede Edi Budiana (25) dari Banjar Dinas Pendem, Desa Alasangker , Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali.
Perajin rindik I Gede Edi Budiana mengatakan, sebelum pandemi covid-19 ia sampai kewalahan membuat pesanan rindik yang ada. Tetapi semenjak pandemi ia harus merumahkan beberapa karyawannya dan memilih untuk memproduksi sendiri. “Ini sangat berpengaruh, dulu sebelum pandemi banyak sekali ada tukang, dan sekarang sudah berkurang jobnya untuk tukang, kalau tidak ada ya tidak dipanggil tukangnya,”ujarnya.
Lanjut pria yang akrab di sapa Edibud, omset juga mengalami penurunan hingga 50 persen. Dulu omset yang didapat perbulannya mencapai Rp 8juta lebih,tetapi sekarang hanya Rp 4 juta. “Kalau sebelum pandemi dapet sampai 8 juta dan sekarang paling sekitar 4 juta,”ungkapnya.(dpa)