Sidatapa, Rencana penandatanganan perjanjian perdamaian terkait kericuhan di Desa Sidatapa antara Personil TNI dan Oknum Warga Desa Sidatapa dibatalkan dan proses hukum tetap dilanjutkan.
Proses Hukum Kasus kericuhan yang terjadi di Desa Sidatapa antara aparat TNI dan beberapa warga Desa Sidatapa saat pelaksanaan test Swab Antigen (23/8) kembali berlanjut. Sebelumnya telah diagendakan penandatanganan perdamaian (25/8) di Makodim Buleleng, namun karena adanya perintah dari Pimpinan TNI AD melalui Pangdam IX Udayana untuk melanjutkan proses hukum dari kasus ini sehingga hal tersebut dibatalkan.
Dandim 1609 Buleleng, Letkol Inf Muhamad Windra Lisrianto mengungkapkan, kasus hukum tetap berlanjut dimana oknum TNI yang melakukan pemukulan terhadap warga di proses hukum di Polisi Militer, dan pemukulan terhadap Dandim 1609 Buleleng di proses di Polres Buleleng sesuai dengan laporan polisi yang telah dilayangkan dan Sebanyak lima personil dari TNI termasuk Dandim 1609 Buleleng telah menjalani pemeriksaan di Subdenpom IX/3-1 Singaraja. “Jadi pada hari ini saya melaksanakan perintah yang saya terima dari komando atas dimana perintah tersebut kita melanjutkan proses ini ke jalur hukum di kepolisian,”ujarnya.
Kendati proses hukum tetap berlanjut, Dandim Windra Lisrianto mengungkapkan, Sebagai bentuk pertanggung jawaban dari aparat, pihaknya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan perbaikan kerusakan yang diakibatkan dari kericuhan ini. “Jadi kodim 1609 sudah memperbaiki kerusakan toko yang terjadi saat peristiwa dan itu sudah diganti dengan yang baru dan termasuk barang baru yang rusak,”ungkapnya.
Sementara itu salah seorang perwakilan warga Desa Sidatapa, Wayan Arta mengungkapkan, pihaknya belum menerima informasi terkait pembatalan perjanjian perdamaian tersebut, namun dirinya mendapat informasi proses hukum ini akan dilanjutkan dan sebagai arga yang taat hukum akan menunggu langkah selanjutnya. “Kalau memang begitu saya selaku perwakilan masyarakat, kalau memang ini dilanjutkan ya mau bagaimana semoga berjalan sesuai harapan kami hanya menunggu saja,”pungkasnya.
Terkait adanya perbaikan kerusakan, Wayan Arta membenarkan bahwa pihak TNI telah melakukan perbaikan terhadap salah satu warung warga yang rusak akibat kejadian tersebut, termasuk juga menawarkan pengobatan kepada keluarganya yang terlibat perkelahian dengan anggota TNI. “Kemarin sekitar jam 8 ada TNI datang kerumah untuk meganti kerusakan yang terjadi dan datang juga untuk memberi biaya pengobatan,”imbuhnya.(eta/dpa)