Perang Harga Dan Transport Online Jadi Keluhan Sopir Pariwisata Lovina

Para sopir pariwisata dikawasan Lovina mengeluhkan terkait maraknya perang harga yang terjadi dikawasan lovina terutama dengan transport oline yang dinilai sangat merugikan transport lokal.

Kaliasem, Dengan suasana santai para sopir pariwisata menyampaikan unek-uneknya terkait berbagai kendala yang dihadapi dilapangan, mulai dari keberadaan angkutan online, mekanisme penyediaan transport para wisatawan serta perang harga antar sopir maupun dengan penyedia jasa transportasi oline.

Diskusi santai ini difasilitasi salah seorang pelaku pariwisata lovina  Nyoman Arya Astawa yang akrab disapa Mang Dauh, dikemas dengan suasana santai obrolan warung kopi sembari menikmanti hidangan jajanan bali dan kopi (4/5).

Salah seorang sopir pariwisata, I Kadek Sarjana, mengaku sangat berterimakasi atas kesempatan diskusi dengan harapan kedepan terbentuk sebuah wadah resmi, sehingga apa yang menjadi keluhan para sopir dan pelaku pariwisata dikawasan lovina bisa di fasilitasi dan diwadahi. “permasalahan yang sering kami alami dilapangan selama ini selain keberadan transport online dengan penawaran harga yang sangat rendah, terkait juga SDM yang sangat rendah terutama masalah bahasa yang sering dikeluhkan tamu mengatas  namakan driver lovina yang tentu sangat merugikan bagi kami” ungkapnya.

Disela-sela diskusi Nyoman Arya astawa menyampaikan, dirinya tergerak untuk mewadahi para pelaku pariwisata ini beranjak dari banyaknya keluhan mereka yang selama ini belum diserap bahkan tidak ada yang menindak lanjuti . “ ini sebetulnya masalah klasik yang mereka alami namun terus saja terabaikan apa yang menjadi keluhan mereka” ungkapnya.

Dirinya juga berpendapat jika potensi wisata buleleng saat ini tidak digarap maksimal utamanya dari sisi pelayanan kepada para wisatawan, hal ini akan menjadi titik kemerosotan pariwisata buleleng yang merupakan salah satu andalan PAD di kabupaten buleleng. “kedepan diharapkan ada suatu wadah yang bisa menjadi benteng bagi mereka untuk pemecahan permasalahan  ini” pungkasnya

Kedepan pihaknya berharap agar kerja sama seluruh stake holder terkait, baik pelaku, pihak penyedia akomodasi hotel restaurant, dan juga pemerintah sebagai pemegang kebijakan bisa memfasilitasi berbagai keluhan mereka demi kemajuan pariwisata di kabupaten Buleleng. “ tentu harapan kita pemerintah bisa hadir melihat kondisi dilapangan sebagai bahan evaluasi sebelum sebuah kebijakan itu dihadirkan demi kemajuan pariwisata di Buleleng”ungkapnya (305)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *