Perajin Tenun Di Desa Nagasepaha, Tetap Bertahan Ditengah Pandemi

Nagasepaha, Walaupun ditengah pandemi covid-19, perajin tenun di desa Nagasepaha berusaha bertahan dengan mengandalkan pesanan yang ada.

Di saat banyak usaha terpukul akibat pandemi Covid-19, perajin tenun di desa Nagasepaha Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng, Bali justru mampu bertahan ditengah pandemi dengan mengandalkan pesanan dari langganannya.

Ditemui saat menenun, perajin Tenun Wayan Suliani (44) mengatakan, semenjak awal pandemi covid-19 ia tetap memproduksi songket sesuai pesanan yang ada. “Lancar, karena ibu punya langganan kalau tidak punya langganan kemana men bawa,”ujarnya.

Lanjut Suliani, proses pembuatan memakan waktu cukup lama. Untuk pembuatan 1 kamen songket memakan waktu 1 bulan bahkan lebih, karena sesuai dengan mudah sulitnya motif yang dibuat. “Satu bulanan proses pembuatannya untuk satu kamen,”ungkapnya.

Harga yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp 1,5 juta-3 juta.(dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *