Terungkap Pembangunan Bandara Bali Utara Terganjal Nuansa Politis

Kubutambahan, Nuansa Politis tampaknya mendominasi tertundanya pembangunan Bandara Internasional  Bali Utara

Statemen mantan Presiden RI ke 5 Megawati Sukarno Putri tampaknya mampu meruntuhkan rencana Pembangunan Bandara Bali Utara yang telah masuk dalam Pembangunan Strategis Nasional, PSN. Dalam kunjungan kerjanya  ke PT Bibu di desa Kubutambahan  Kamis(27/07) Kepala staf kepresidenan (KSP) Moeldoko tidak menampik kenyataan itu. Namun setelah mendengar  secara langsung aspirasi masyarakat Buleleng, mantan Kasad ini mengaku akan melaporkan fakta yang ada di lapangan kepada Presiden Joko Widodo. Pembangunan bandara Bali Utara ini  sudah didasarkan atas kajian kebutuhan dan bukan keinginan. “ dalam pembangunan itu kan ada persoalan sosial, politik dan budaya. Dari sisi kajian sangat menarik. persoalaannya bukan keinginan tetapi persoalaan kebutuhan ini sebuah kebutuhan yang pasti menjadi sebuah pertimbangan dan pertimbangan ini sebenarnya cukup panjang di presiden, ” katanya.

Moeldoko menambahkan, bahwa Bandara Bali Utara belum dipastikan kembali dimasukkan ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, pembangunan bandara ini bisa menjadi bagian dari program pembangunan jangka panjang oleh pemerintah. “ Kalau di dalam pemerintahan yang sekarang sudah dikeluarkan dari PSN tetapi nanti masuk dalam dokumen strategis rencana pembangunan jangka panjang,menengah dan pendek, ini sedang dalam pembicaraan.  karena kalau dilihat dari kajian memang diperlukan bandara berada disini, ” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko mengaku optimis jika pemerintah pusat akan membangun Bandara Bali utara di Kubutmbahan. Selain mengatasi ketimpangan ekonomi antara Bali Utara dan Bali Selatan, pembangunan Bandara Bali Utara bukan proyek mendadak. “ kami tidak pernah mundur setapak pun, optimis setiap hari pilihannya hanya satu harus jadi karena ini kebutuhan bukan keinginan kami, dan kami yakin presiden akan mendengar aspirasi masyarakat,” tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah perwakilan masyarakat menyampaikan pesan dan harapannya kepada KSP Moeldoko seperti yang diungkapkan kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna, pihaknya mengidamkan pembangunan bandara ini yang mencerminkan keseimbangan antara wilayah Bali Utara dan Selatan. “ Kepada DPD RI sudah dibicarakan sekarang kepada Kepala Staf Kepresidenan juga kami sampaiakn, jangan karena 1 orang merugikan banyak pihak untuk itu kami mengharapkan kembali kepada Pak Moeldoko membawa aspirasi sehingga ini bisa terwujud, ” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua ForkomKades Kecamatan Kubutambahan Gede Pariadnyana, menyatakan bahwa pembangunan Bandara Bali Utara akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan akan menjadi pendorong utama bagi perkembangan ekonomi. “dengan kedatangan pak Moeldoko kesini saya ingin meminta keterangan yang jelas, jangan sampai kami kena PHP bandara bali utara harus terwujud, ” katanya.

Tokoh Masyarakat Buleleng yang juga Mantan Wakil Bupati Buleleng Gede Wardana secara tegas menyatakan dukungannya terhadap pembangunan Bandara Internasional di wilayah Bali Utara tanpa ada penundaan lebih lanjut.“ kami punya motto mengikuti motto Bung Karno Rawe-rawe rantas malang-malang putung sekali maju seluruh kelian adat, banjar adat buleleng untuk membangun bandara bali utara kami dukung, ” ungkapnya.(uka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *