Pariwisata Lumpuh, Perajin Wayang Kulit Tetap Produksi

Nagasepaha, Ditengah pandemi covid-19, perajin Wayang Kulit asal desa Nagasepaha tetap memproduksi wayang kulit walaupun pesanan hanya 1 sampai 4 pcs dalam sebulan.

Pandemi covid-19 membuat semua sektor menjadi lumpuh, terutama yang sangat terdampak adalah sektor pariwisata. Hal ini juga menyebabkan beberapa perajin mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya karena sebagian besar pembeli adalah tamu asing.

Perajin Wayang Kulit asal desa Nagasepaha Wayan Arnawa (51) mengatakan,  usaha yang sudah digelutinya dari bangku SD, kini mengalami kesulitan dalam pemasaran. Selain itu kulit sapi semakin mahal dan harga wayang kulit yang semakin murah ditawar. “Sekarang harga kulit sapi juga sudah mahal dan harga wayang semakin murah karena tidak ada pembeli dari tamu asing paling yang beli disini dalang,”ujarnya.

Lanjut Arnawa, semenjak awal pandemi covid-19, omset sudah menurun drastis, sehingga ia kadang mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. “Dibanding menganggur mending saya tetap produksi, sekarang saya beralih profesi paling merada di pura tapi wayang kulit sebagai pekerjaan pokok,”ungkapnya.(dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *