Buleleng, Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali menyarankan PMI Buleleng untuk menyisir wilayah bagian timur guna mengoptimalkan target pengumpulan donor darah dari masyarakat.
Kabupaten Buleleng memiliki tingkat kebutuhan darah yang tinggiyaitu sekitar 80 persen hingga bulan September. Artinya kebutuhan darah untuk seluruh rumah sakit yang ada di Buleleng mencapai 35 kantong perhari. Sementara stok darah di target sebanyak 12.000 kantong pertahun 2021. Hingga September, baru 9.000 kantong darah yang dapat dikumpulkan Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Buleleng. Kendati tempat donor darah sudah represetatif, namun pandemi covid-19 berdampak terhadap minat masyarakat untuk berdonor.
Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Bali Ketut Pringgantara melirik potensi yang ada di Buleleng timur, dimana minat masyarakat untuk berdonor masih kurang. Sehingga mengusulkan kepada PMI Buleleng untuk aktif melakukan penyisiran. “Koordinasi yang paling tepat adalah kami mengedukasi masyarakat untuk memberikan pemahaman warganya bahwa donor darah adalah sehat, dan ada timbal balik yang luar biasa,”ujarnya.
Lanjut pria asal Desa Bondalem Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng ini, kaum millennial mempunyai peranan penting untuk terus menghidupkan kegiatan donor darah. “Mari kita berdonor darah di PMI Buleleng sehingga stok darah bisa terpenuhi,”ungkapnya.
Sementara itu Ketua Pengurus PMI Buleleng I Nyoman Sutjidra menjelaskan, tiga bulan kedepan PMI akan mengoptimalkan kegiatan donor darah di tiga kecamatan yaitu kecamatan Sawan, Kubutambahan, dan Tejakula. “Dengan kerja keras kita, astungkara stok darah bisa terpenuhi, dan banyak juga relawan yang sudah rutin menyumbangkan darahnya,”pungkasnya.(ags/dpa)