Jelang HUT Kota ke 420  Prajuru  Desa Adat Buleleng Melihat Ki Baru Semang

Prajuru desa adat Buleleng Jumat (29/03) berkesempatan melihat secara langsung  Ki Baru Semang, sebuah pusaka  milik pendiri kota Singaraja, Anglurah Ki Barak Panji Sakti.

Prajuru desa adat dan krama Tri Datu yang diyakini sebagai keturunan dari 40 pasukan Ki barak Panji Sakti ke Buleleng berjalan kaki dari sekretariat desa adat Buleleng menuju Puri Gede Buleleng, Jalan  Mayor Metra  Singaraja tempat berstananya Ki Baru Semang diiringi gamelan baleganjur. Ki baru Semang berbentuk sebilah keris yang diselipkan pada sebuah patung terbungkus kain berwarna merah Gagang keris tampak berkilat seperti cahaya keemasan.

Di Puri Gede Buleleng tampak sejumlah Anak Agung Gede Agung selaku penglingsir dan keluarga besar  puri menerima   rombongan desa adat Buleleng yang dipimpin langsung oleh kelian desa adat Buleleng  Nyoman Sutrisna. Setelah melaksanakan persembahyangan bersama, rombongan prajuru desa adat Buleleng menerima percikan tirta wangsuhpada dari Ki Baru Semang.

Selain itu keris pusaka yang dibawa oleh masing-masing krama tridatu dimintakan pasupati tirta tersebut.  Selanjutnya tirta itu dibagikan kepada 14 kelian banjar adat di wewidangan desa adat Buleleng dan distanakan di Pura Kantor desa adat Buleleng berdampingan dengan tirta dari Ki Tunjung Tutur yang telah dimohonkan pada tanggal 17 maret 2024 lalu.

Kelian desa adat Buleleng Nyoman Sutrisna menjelaskan kunjungan ke Puri Gede  Buleleng merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh desa adat Buleleng serangkaian HUT kota Singaraja ke 420. Dengan kunjungan itu desa prajuru desa adat Buleleng telah melihat secara langsung dua pusaka milik pendiri kota Singaraja Ki Barak Panji Sakti. Sebelumnya prajuru desa adat Buleleng telah melihat secara langsung keberadaan Ki Tunjung Tutur di Puri Blahbatuh Gianyar.

“Kita berkeinginan kedaiman dan kesejahteraan di krama Desa adat maupun Kabupaten Buleleng. Semoga kedepannya kita bisa lebih sempurna lagi dari kegiatan yang sekarang. ini merupakan langkah partisipasi dari segi Niskala dalam rangka HUT Kota Singaraja”ujarnya.

Kelian desa adat Buleleng Nyoman Sutrisna menegaskan tujuan utama desa adat Buleleng adalah menuju kesejahteraan krama melalui jalan sekala sekala dan niskala.

“Semuanya itu adalah untuk kesejahteraan krama, nanti pada tanggal 31 daksina linggih kita lebar”imbuhnya. (tut)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *