Kampung Anyar, Meski harga mengalami peningkatan, namun stok minyak goreng curah masih tersedia untuk masyarakat Buleleng.
Harga minyak goreng curah memang sudah naik sejak dua bulan belakangan. Dari harga Rp12.000,- menjadi Rp18.000,- perliter. Hal ini karena terjadi peningkatan harga dari produsen menyusul harga bahan bakunya yang berupa virgin coconut oil juga melambung tinggi.
Ditemui saat kegiatan pemantauan harga di Pasar Anyar Rabu (08/12), Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Buleleng Dewa Made Sudiarta mengatakan stok minyak masih tersedia jika masyarakat Buleleng bijak dalam berbelanja kebutuhan. “Jadi jangan berbelanja berlebihan karena untuk stok masih cukup untuk kita di Buleleng, pemerintah tentu berupaya untuk menjaga ketersediaan,”ungkapnya.
Sementara itu untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga dipasar, Dinas menurut Kadis Sudiarta terus melakukan pemantauan juga mendorong pelaku produsen untuk lebih banyak berproduksi. “Tentu dengan adanya kenaikan harga ini jadi pemerintah sudah melakukan koordinasi khususnya ke produsen dan pengelola retail untuk tetap menjaga pasokan. Produsen minyak goreng kan sudah terpetakan jadi kita selalu melakukan pemantauan agar proporsinya cukup dan terjangkau untuk masyarkat,”terangnya.
Selain minyak goreng, harga cabai rawit juga meningkat dari harga normal 20-25ribu menjadi 45-50ribu perkilonya. Hal itu diungkapkan salah seorang pedagang di pasar Anyar Komang Widia. Meski demikian kebutuhan masyarakat akan cabai masih dapat terpenuhi bahkan stok cabai yang dijualnya sekitar 40 kilogram bisa habis dalam sehari. “Kalau untuk pedagang tidak ada masalah dengan penjualan dan suplay, karena produknya dipakai tiap hari,”ungkapnya.(ags)