Kampung Baru, Kenaikan harga kedelai belakangan ini sangat mempengaruhi jumlah produksi tempe dan tahu.
Pengusaha tempe dan tahu tidak bergairah lagi dalam menggeluti usaha yang ditekuninnya. Mereka hanya melakukan rutinitas memproduksi tempe dan tahu dengan bahan seadanya. Hal tersebut di sebabkan oleh melonjaknya harga kedelai yang belakangan hingga menyentuh harga sebelas ribu limaratus rupiah per kilogramnya.
Salah seorang pengusaha tempe dan tahu di Lingkungan Taman sari Kelurahan kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng Said mengaku bingung atas lonjakan harga kedelai di Buleleng. Satu-satunya cara untuk mengatasi kondisi ini adalah mengurangi jumlah produksi. “Langganan juga tidak ada mau naik harganya terpaksa saya kurangi produksi,”ujarnya.
Lanjut Said, selain mengurangi jumlah produksi tempe dan tahu, pihaknya juga menaikan harga tempe dan tahu yang ia jual. “Sebelum naik cuma Rp 7000 sekarang sudah Rp 11.500 jadinya susah,”ungkapnya.(dnu/dpa)