Petak, Desa adat Buleleng Jumat (16/07) menggelar upacara Rsi Gana alit di setra adat Buleleng.
Upacara Rsi gana di setra adat Buleleng dilaksanakan karena terjadinya aksi gantung diri salah seorang karma di setra setempat Kamis (15/07) pagi. Untuk menetralisir pengaruh negative maka desa adat Buleleng menggelar upacara Rsi gana. Upacara juga dihadiri keluarga almarhum.
Upacara dipimpin Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Nanda Kusuma dari Gria Stiti Shanti Mutiara.
Kelian desa adat Buleleng Nyoman Sutrisna usai upacara menjelaskan rsigana dilakukan pasca terjadinya gantung diri warga banjar adat Petak. Pihak desa selanjutnya melakukan koordionasi dengan pihak keluarga dan jajaran pengurus. Akhirnya desa adat memutuskan menggelar rsigana alit. “Ada salah satu krama desa adat Buleleng yang melakukan gantung diri di pohon ketapang yang lokasinya di desa adat Buleleng, dan adanya hal tersebut desa adat bersepakat untuk melaksanakan rsigna,”ujarnya.
Untuk menghilangkan trauma, sebelum pelaksanaan upacara rsigana, pohon ketapang tempat krama gantung diri sudah dipangkas.
Kelian desa adat Buleleng Nyoman Sutrisna menambahkan pada saat bersamaan desa adat Buleleng juga menggelar upacara ngeruak dan pengurip-urip. Rangkaian upacara ini dilakukan mengingat desa adat Buleleng akan memperbaiki jalan di kawasan setra dan pertanda rampungnya tempat kios berjualan di setra adat Buleleng. “Melakukan ngeruak untuk pembangunan jalan yang ada disetra ini yaitu pembetonan dan mengisi paping, selain ngeruak kami juga melakukan urip-urip,”ungkapnya.(tut/dpa)