Singaraja, Pemerintah Kabupaten Buleleng mencanangkan kebangkitan ekonomi pasca pandemic melalui sektor UMKM bahkan terselip wacana dari Penjabat Bupati menjadikan Buleleng sebagai Kabupaten UMKM
Terlena akan gemerlap cuan dari sektor pariwisata membuat beberapa sektor lain nyaris dilupakan salah satunya UMKM dan Pertanian, namun semua berbanding terbalik, keduanya seakan menjadi dewa penolong disaat Pandemi Covid 19 menyerang.
Belakangan banyak bermunculan merek dagang dadakan yang didominasi oleh kuliner dan kerajinan tangan. Lalu seperti apa pemerintah memainkan perannya?
Kondisi ini membuat pemerintah merespons dengan memberikan bantuan modal kerja, subsidi kredit UMKM, hingga relaksasi bunga kredit perbankan demi mempertahankan sektor UMKM.
Dikabupaten Buleleng, Pemerintah mulai serius menggarap dua sektor ini hal tersebut tercermin dari upaya untuk memberikan wadah melalui pembanguan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) serta membuat berbagai event yang tentunya menggeliatkan sektor UMKM bahkan terselip wacana dari Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana untuk menjadikan Buleleng sebagai Kabupaten UMKM yang terucap saat peresmian Gedung PLUT 31 Mei 2023 lalu.
“ Jadilah jargon branding Buleleng itu sesuai dengan potensi yang dimiliki, Buleleng adalah Kabupaten UMKM dan dalam setahun ini hal tersebut bisa terwujud” ungkap pria kelahiran Desa Kekeran Busungbiu itu.
Wacana ini tentunya memberikan angin segar bagi para pelaku UMKM di Buleleng untuk bisa lebih bergairah mengembangkan usahanya. Dengan adanya sentuhan perhatian terhadap sektor UMKM membuat para pelaku usaha lebih percaya diri untuk mengembangkan usahanya. “ Tolong juga disini dfasilitasi tenda, jadi pedagang yang jualan jangan dikasi nyewa gratiskan semua” pungkasnya.
Salah seorang pelaku UMKM Ketut Jelada dari Asosiasi Pengrajin Industri Kecil (APIK) Buleleng mengapresiasi dukungan dari pemerintah, namun dirinya juga berharap dukungan tidak dari sarana dan prasarana namun juga dari sisi pemasaran yang sering menjai kendala para pelaku usaha “ semoga Buleleng menjadi kota yang kreatif dan bergeliat melalui UMKM namun pemerintah juga agar memperhatikan sector market yang selama ini masih menjadi kendala dari para pelaku usaha” ucap pria yang saat ini menggeluti usaha kerajinan bambu ini.
Harapan senada juga diungkapkan Gede Wikrama Putra pengrajin cindramata berbahan kayu sintetis asal Desa Kubutambahan. Dirinya sangat merasakan perhatian dari pemerintah yang telah merangkul para pelaku UMKM dan terus mendorong agar bisa menjadi UMKM yang berkualitas. “buleleng sebagai kabupaten UMKM tentunya sangat baik sekali namun harus dibarengi dengan pelayanan kepada pelaku UMKM untuk mendukung UMKM yang berkualitas dan naik kelas” ungkapnya.
Mewujudkan Buleleng menjadi Kabupaten maju lewat potensi UMKM tentunya tidak bisa dibebankan kepada Pemerintah, peran serta masyarakat untuk bisa menggali potensi yang dimiliki tentu menjadi hal utama dalam sebuah proses menuju Buleleng Bisa, UMKM Melejit Ekonomi Bangkit. (305)