Banyuning, SMK Negeri 3 Singaraja terus berupaya menjamin keterserapan lulusan di dunia kerja. Salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan dunia usaha.
Kemajuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak bisa dilakukan secara parsial. Artinya harus ada sinergi dan kolaborasi khususnya dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) terkait dengan penyaluran dan rekrutmen lulusannya. Selain itu untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan dunia kerja, perlu adanya sinkronisasi yang dikuatkan melalui penandatanganan komitmen oleh pihak sekolah dan dunia usaha sehingga menjamin keterserapan lulusan. Untuk itu, SMK Negeri 3 Singaraja kembali melakukan MoU dengan dua dunia usaya yaitu CV. Tjokro Bersaudara Bali dan PT. Boma Bisma Indra (Persero) Pasuruan Jawa Timur yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang permesinan.
Kegiatan MoU bertempat di Aula SMK Negeri 3 Singaraja Rabu (03/11) juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Ketua Komite SMK Negeri 3 Singaraja, dan Pengawas Pembina Dinas Pendidikan.
Disela-sela kegiatan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menekankan komitmen ini agar tidak sekedar hitam diatas putih. Harus ada program yang jelas keberlangsungannya sehingga penyaluran dan rekrutmen lulusan hingga peningkatan kualitas guru dapat tercapai. Kadis Boy Jayawibawa menambahkan akan melakukan evaluasi sehingga MoU yang sudah dilakukan satuan-satuan pendidikan dapat terus terlaksana sebagaimana mestinya. “Nanti kita akan evaluasi setiap saat bagaimana pelaksaannya, mungkin kendalanya dimasa covid-19 ini karena MoU tidak terduga,”ujarnya.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 3 Singaraja Nyoman Suastika menjelaskan MoU kali ini didukung oleh perusahaan BUMN besar. Program yang telah berjalan antara lain penyelarasan kurikulum, selanjutnya magang guru selama satu bulan, diikuti dengan PKL siswa ke Surabaya. “Kita sudah dua orang guru yang sudah magang 1 bulan dan siswa juga yang akan ke Surabaya, dan nanti jika ada yang memerlukan tenaga tentu kita akan ikut dites nanti diprioritaskan anak kita disana,”ungkapnya.
Menjawab tuntutan Kadis Boy Jayawibawa soal keberlangsungan MoU, Kasek Suastika mengaku telah mencari solusi yaitu dengan mengurangi jumlah siswa yang PKL ditiap perusahaan. “Dengan mengurangi kuantitas, jumlah orang yang mengikuti kita kurangi, program ini jumlah siswanya yang kita kurangi jadi bergantian,”tegasnya.
Setelah penandatanganan MoU, kegiatan dilanjutkan dengan workshop Pelaksanaan Komitmen Dunia Kerja untuk Penyaluran dan Rekrutmen Lulusan Serta Pemanfaatan Fasilitas yang diberikan langsung oleh Wakil Direktur CV. Tjokro Bersaudara Bali dan Manager Biro SDM PT. Boma Bisma Indra (Persero) Pasuruan Jatim.(ags/dpa)