Senandung Giri: Small Is Gold Edisi ke-2

 Catuspata, Bagi- bagi medali

Porprop tahun ini akan memupus cabang-cabang olahraga yang akan membagi- bagi medali. Pengurus mendengar selama ini masih ada cabang olahraga yang bagi- bagi medali. Lho medali mok dibagi, bukankah merebut medali lebih kesatria? Nah soal bagi- bagi medali Buleleng selalu dirugikan. Contoh salah satu cabang olahraga memperebutkan 20 medali, maka medali itu akan dibagi dengan peserta. Katakanlah sembilan kabupaten ikut sehingga emas dibagi maaing masing mendapat 2 medali. Tapi faktanya?  salah satu kabupaten mendominasi. Apakah Buleleng akan tetap tinggal diam? Tentu moment Porprop  XV kali ini menjadi batu ujian bagaimana para pengurus cabang olahraga dibawah naungan KONI Buleleng tidak  bersikap manggut- manggut saja. Mereka harus berani berkata tidak dan menyuarakan sportifitas. Bukankan dalam olahraga semua harus menjunjung tinggi sportifitas? Bukankah Porprop ini menjadi salah satu parameter bagi atlet menuju PON?  Menutup peluang emas adalah dosa besar bagi siapapun oknum yang masih hanya manggut- manggut utk bagi- bagi medali. Bayangkan saja atlet yang seharusnya mendapatkan medali emas dan bonus menanti puluhan juta mereka harus mengalah gara-gara ulah oknum yang mengatur kekalahan mereka, entah dengan cara apa. Mudah- mudahan hal seperti ini tidak ada lagi pada kontingen  Buleleng pada Porprov Bali mendatang.

Rombongan tanpa Rombengan

Ungkapan ini pertama kali muncul sekitar tahun 200 an. Saat itu sejumlah anggota dewan mengajak dan atau mengganti dirinya dengan orang lain. Bahkan karenanya sejumlah anggota dewan berurusan dengan aparat ketika itu. Nah untuk Porprop tahun ini Kontingen Bulemg juga tidak akan menyertakan  anggota lain kecuali anggota kontingen yang sah dengan dana dari APBD Buleleng. Mulai muncul sejumalh cabang olahraga akan memberangkatkan atletnya memperkuat Buleleng dengan dana mandiri . Nah KONI Buleleng sudah berkomitmen untuk tidak lagi menyertakan atlet yang tidak sah.  Sebab jika mereka menang, mereka akan  mengatakan walau tanpa perhatian dan biaya mereka bisa meraih medali. Ya nggak ya nggak? Nah ungkapan berbeda akan dilontarkan saat mereka kalah. Mereka akan berkata pantes mereka kalah kan sing maan perhatian. Nah kalau itu sudah terjadi maka KONI akan berada pada posisi yang serba salah  Pelih gen be KONI ne. Ya nggak ya nggak.

Tim Pemberitaan Dewata Round Up. (tut/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *