
Catuspata, Dikisahkan raja negeri belang- belang kini kembali sumringah. Walau pergantian raja telah dilaksanakan namun rakyat negeri sepertinya nggak terlalu perhati. Mereka sibuk kesana- kemari demi sesuap nasi. Padahal di negeri ini kini tengah terjadi inflasi. Lho inflasi? Bukankan kondisi ini sudah sering terjadi? Bukankah ini hanya merupakan halusinasi? Tapi raja negeri yang baru saja dilantik beberapa minggu mulai serius menangani kondisi ini. Tidak hanya berteori raja yang lihai ini langsung terjun ke pusat- pusat pasar negeri.
Kini diceritakan saat mentari belum menampakkan sinarnya raja negeri bertandang ke pasar. Para pedagang di pasar mengaku terkejut karena baru kali ini raja negeri kembali mengunjungi pasar. Biasanya sih hanya lima tahun sekali. Itupun menjelang suksesi he he he. Maka jadilah pasar ramai, para pedagang mendekat ingin tahu siapa raja yang memimpin mereka kini.
Pasalnya mereka nggak pernah tahu rajanya kini karena raja yang lihai merupakan urusan dari belang- belang, antapura, lelangon dan indrakila disingkat Bali. Dalam kunjungannya raja negeri bercengkerama dengan para pedagang. Raja yang punya senyum manis ini bertanya tentang harga kebutuhan pokok di pasaran. Ketika itu seorang pedagang dengan wajah agak kusam entah karena belum cuci muka bertanya kepada raja negeri. Tuanku raja apa yang akan tuanku lakukan setelah tahu harga kebutuhan pokok di pasar? Apakah tuanku akan berbelanja? Atau sekedar tanya tanya saja?
Setelah melontarkan pertanyaan pedagang itu kembali ke tempat dagangannya. Lalu pedagang lainnya mengatakan kalau harga cabai kini melambung tinggi, namun tidak setinggi harga cabe- cabean , celetuk pedagang monyer dari sisi barat. Mendengar pertanyaan itu raja negeri yang dikenal lihai langsung menoleh suhu yasa. Iapun menjelaskan kepada para pedagang bahwa kebijakan kerajaan kini agak berbeda. Kenapa? Ya karena kini raja berasal dari desa Pade Nau Selalu disingkat PNS he he he. Sedikit sedikit aturan, sedikit sedikit aturan apalagi aturan yang ada di negeri ini tidak sedikit. Raja dari desa PNS tidak akan bicara janji namun bicara pasti ya nggak ya nggak. Raja yang lihai inipun menegaskan bahwa ia tidak akan berbelanja banyak karena tidak punya uang banyak he he he, ia hanya akan berbelanja sesuai kebutuhan bukan keinginan. Mendengar penyampaian raja negeri para pedagang mulai berasumsi bahwa inflasi itu hanya ilusi. Setelah menyampaikan penegasan itu raja negeri memberikan kode kepada abdi dalem. Diliriknya suhuyasa dan seketika itu suhuyasa diikuti para abdi dalem merogoh kocek berbelanja. Merekapun pada ramai berbelanja. Lalu apa yang mereka beli? Cabai, ya cabai. Kenapa? Ya karena cabai itu pedas, sedikit saja cabai sudah cukup he he he. Lalu suhuyasa dalam sebuah kesempatan membagikan cabai itu kepada rakyat negeri sembari berpesan, Yuk kita tanam cabai di pekarangan rumah masing- masing agar cabai tidak lagi menjadi penyebab inflasi. Hidup ini sudah pedas, jangan lagi dipedasin gara-gara inflasi cabai he he he.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(tut/dpa)