Catus Pata, Pemilihan kepala daerah, Pilkada Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, Wakil Gubernur akan diselenggarakan pada tanggal 27 Nopember 2024. Sebagaimana diatur pada Undang-Undang Pilkada nomor 7 tahun 2017, tahapan Pilkada kini memasuki pemeriksaan berkas bakal pasangan calon. Seperti diketahui di Buleleng terdapat dua bakal pasangan calon masing-masing cabup Nyoman Sugawa Korry berpasangan dengan Gede Suardana yang diusung Koalisi Indonesia Maju plus, sedangkan Nyoman Sutjidra berpaket dengan Gede Supriatna yang diusung oleh PDI Perjuangan beserta koalisinya. Demikian halnya dengan ditingkat Provinsi, Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah berpaket dengan Putu Agus Suradnyana yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju dan Wayan Koster berpaket dengan Nyoman Giri Prasta yang diusung oleh PDI Perjuangan beserta koalisinya.
Seteleh pendaftaran maka tahapan berikutnya adalah tahapan penetapan. Jika tidak ada aral melintang, baik dari sisi kesehatan, pelaporan harta kekayaan sebagai calon pejabat negara dan persyaratan lainnya terpenuhi maka kedua bakal calon ini akan ditetapkan pada tanggal 22 September 2024. Nah tiga hari berikutnya sebagaimana diatur oleh peraturan KPU maka akan dilanjutkan dengan tahapan kampanye yakni pada tanggal 25 September yang bertepatan dengan hari raya galungan. Disinilah proses akan diawali dengan pengenalan visi dan misi pasangan calon bupati dan wakil bupati serta pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur. Galungan bagi umat hindu di Bali memiliki makna kemenangan dharma melawan adharma. Saatnya kampanye riang gembira ditempuh oleh para pasangan calon. Kurangi pengerahan massa yang tidak perlu dan perbanyak diskusi menyerap aspirasi. Dengan demikian kesan gawat dan seram setiap pemilu di Buleleng akan terkikis habis. Zona merah akan berubah jika seluruh elemen masyarakat dapat menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Disatu sisi instrumen negara bertugas sesuai tugas pokok dan fungsinya. Hentikan kekerasan dan mari kita songsong Pilkada dengan riang gembira. Bagaimana menciptakan saat kampanye dan pasca pemungutan suara pertemanan tidak terusik, apalagi sampai bermusuhan. Pilihan adalah hak setiap warga negara. Namun walaupun hak tapi berusahalah gunakan hak anda dengan datang ke TPS. Jangan apatis, tapi mari kita ciptakan kondisi pilkada yang romantis bukan rokok dan makan gratis he he he
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(Tut)