Senandung Giri: Isyarat Raja Negeri

Catuspata, Dikisahkan negeri belang- belang kini mulai menggeliat. Banyak kegiatan rakyat negeri mulai terkondisikan. Dini ada kegiatan, ditu juga ada kegiatan. Termasuk radiopun akan ada dini ditu he he he. Di wilayah barat negeri rakyat yang sedang berkumpul melihat seberkas sinar melesat kearah timur. Pada awalnya mereka tidak peduli sinar apa gerangan. Maklum saja mereka sedang menikmati kebahagiaan karena lahan- lahan yang mereka tempati secara turun temurun telah .memiliki ilikita. Kondisi ini menjadikan mereka bahagia minimal abulan pitung dina ya nggak ya nggak. Disisi lain sejumlah rakyat negeri mulai ketar- ketir akan bencana yang sering menimpa. Mereka ingat saat hujan turun jalanpun berubah menjadi sungai. Karena viral di dumay akhirnya semua kena semprot raja negeri. Memang sih jadi trend kini kalau viral akan mendapat respon cepat. Apakah perlu dikembangkan budaya itu? Bukankah raja negeri belang- belang punya semboyan ajak lan duwenang titiang ngewangun belang- belang. Sedikit sedikit dumay, sedikit sedikit dumai , apakah kita hidup dialam niskala? Enggak dong ah…kita tinggalkan rakyat di wilayah barat negeri dan beralih ke wilayah kontrakan. Seperti biasa setiap awal tahun mereka kasak kusuk. Apalagi kalau bukan soal nafkah. Bukankah ini merupakan hal yang biasa di awal tahun? Namamya juga masih mengajukan.

Lalu bagaimana di wilayah timur negeri? Ternyata oh ternyata polemik tentang pembangunan tempat berlabuhnya si burung besi bukan makin sepi malah kini makin menjadi. Si Giri berkata ini masih tergantung pada campur tangan, buah tangan, tangan- tangan dan yang paling menentukan adalah tanda tangan. Alhasil semua akan baik baik saja. Disatu sisi suhuyasa sudah melaksanakan lelaku nunas pematut. Kalau memang patut ada agar segera dibukakan jalan, tapi kalau tidak patut maka agar segera dihempaskan. Tujuannya hanya satu jangan sampai rakyat negeri hanya akan menjadi korban politik penguasa. Seperti anak kecil dijanjikan permen, mani san juang, mani san juang atau juga ibarat seekor kucing yang disuguhi makanan dengan pembatas kaca he he he. Makanannya  enak sih enak  tapi  nggak bisa dinikmati bro

Lalu terlihat banyak rakyat berkumpul di sebuah alun alun pusat kerajaan. Melihat kondisi itu pasukan keamanan istana, Paskamis mulai menyisir lokasi. Konon raja negeri  dikabarkan akan macecingak ke sejumlah lokasi.

Dikabarkan kini di dalam istana kerajaan kesibukan tampak terasa. Para dayang dan abdi dalem sibuk mempersiapkan perbekelan karena konon raja negeri akan pergi lumayan lama. Ditengah kesibukan itu raja negeri belang- belang datang dan meminta gulai dan ikan. Para koki istanapun jadi bingung kenapa raja negeri yang sudah tensi tinggi ingin bekal gulai dan ikan? Lalu apa sebenarnya isyarat gulai dan ikan dari raja negeri?

Simak pada edisi senandung giri berikutnya

Tim Pemberitaan  Dewata Roundup.(tut/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *