Catuspata, Dikisahkan negeri belang-belang terus berbenah. Berbagai penghargaan diraih negeri yang dipimpin oleh Raden Tubgus. Pasar sobean yang sempat sepi mulai dinamis lagi. Ancaman untuk menerapkan sanki bagi pelanggar ilikita sampah mulai diterapkan. Alhasil negeri kini makin kedas, walau belum kedas nyamplah he he he. Disatu sisi komandan pasukan kerajaan istana disingkat Paskamis akan segera mengakhiri masa tugasnya. Sejumlah garapan masih menjadi PR baginya. Salah satunya adalah penyelesaian masalah tempat kremasi diluar setra. Kremasi kok diluar setra sih? Emangnya boleh-boleh saja? Lalu surat teguran kepada pengelola kok hingga kini hanya teguran satu? Gerak jalan aja pake tuk wak ga ,,jadi?? Apakah karena akan segera melahirkan anak siun sehingga mulai mengendurkan kinerja? Jangan dong ah? Bukankah tunjangan kinerja tetap berlaku hingga berkahirnya masa jabatan? Justru semestinya ini dijadikan salah satu kenangan dimasa akhir tugas. Disatu sisi suhutresna terus didesak oleh rakyatnya untuk menuntaskan masalah ini. Sewalapatra kepada raja negeri telah dilayangkan, tapi toch tetap seperti layangan yang putus talinya he he he.
Mari kita tinggalkan persoalan kremasi yang sudah menjamur dan kita menengok ke ujung timur negeri. Diceritakan suhuyasa tengah melakukan lelaku. Pasalnya alam mulai memberikan isyarat akan terjadinya tanda-tanda tidak baik kalau tidak mau disebut bencana. Lelaku berupa pakelem dilakukan untuk menetralisir hawa negative yang mungkin terjadi. Didampingi sang permaisuri raja negeri juru kunci lembah bukit sinunggal mendoakan agar isyarat alam segera terkubur oleh persembahan yang telah dilakukan.
Lalu bagaimana dengan aktifitas rakyat di bagian selatan negeri?
Sebuah taman dipelaspas sebagai pertanda rampung dari sisi niskala. Taman yang sempat mangkrak tersebut kini sangat mega eh megah gitu lho. Rakyatpun berdecak kagum akan taman baru ini. Hanya satu harapan rakyat negeri agar lokasi ini memberikan banyak manfaat bukan hanya sesaat tapi berkelanjutan. Satu lagi kenangan raja negeri sebelum mengakhiri masa pengabdiannya.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(tut/dpa)